Huawei Technologies asal China berhasil meluncurkan smartphone Mate 60 Pro+, dan telah membuka pemesanan presalenya pada Jumat (8/9), di tengah perang chip antara China dan Amerika Serikat.
Peluncuran ini disebut cukup mengejutkan dan menarik perhatian global, karena perusahaan itu tidak menggunakan iklan dalam peluncurannya.
"Huawei akan mulai menerima pesanan smartphone Mate 60 Pro+ mulai pukul 10:08 waktu setempat, dengan pengiriman paling lambat 9 Oktober mendatang," bunyi pengumuman perusahaan besar itu di toko online resminya.
Seperti dikutip
Reuters, kehadiran perangkat tersebut dengan versi terbarunya, telah mengungkap keberhasilan perusahaan teknologi China dalam melawan sanksi AS, dengan spesifikasi 5G yang dikabarkan menggunakan chip buatan lokal.
AS sendiri telah mencabut lisensi ekspor teknologi jaringan 5G dari raksasa AS ke Huawei, sebagai bagian dari sanksinya. Sehingga pembuatan HP 5G tanpa chip dari Washington ini telah menunjukkan bahwa China mampu memproduksi chip 5G sendiri.
Perusahaan analisis pembongkaran TechInsights mengonfirmasi bahwa ponsel ini ditenagai oleh chip Kirin 9000s baru yang dibuat di China oleh Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC).
Penemuan ini dipandang sebagai terobosan baru bagi Huawei, yang aksesnya terhadap alat pembuat chip yang dibatasi sejak 2019 oleh AS, dan membuat perusahaan tersebut sebelumnya hanya dapat meluncurkan model 5G dalam jumlah terbatas menggunakan chip yang ditimbun.
Peluncuran ini terjadi hanya satu minggu setelah perusahaan teknologi raksasa Beijing itu baru meluncurkan Mate 60 Pro. Namun, Mate 60 Pro+ ini dilaporkan memiliki spesifikasi seperti ruang penyimpanan dan kemampuan menghubungkan dua satelit secara bersama yang jauh lebih canggih dari yang dimiliki versi sebelumnya.