Berita

Perdana Menteri India Narendra Modi/Net

Dunia

India Ada di Garis Terdepan Menuju Industri Nol Karbon

JUMAT, 08 SEPTEMBER 2023 | 12:25 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Meski tidak memiliki ruang fiskal yang besar setara dengan Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, China, dan Jepang, namun India berada di garis terdepan untuk mencapai industri nol karbon.

Sebuah laporan dari lembaga think-tank Strategic Perspectives baru-baru ini membandingkan kinerja lima negara besar, yaitu AS, China, Uni Eropa, India, dan Jepang dalam teknologi nol karbon.

Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan transisi net-zero telah secara signifikan memperkuat daya saing, keamanan energi, dan kemakmuran ekonomi di masa depan.

Laporan ini juga menunjukkan beberapa poin perkembangan positif yang menunjukkan bahwa India berada di jalur yang benar dalam perlombaan menuju teknologi nol karbon.

"India adalah salah satu dari sedikit negara yang berada pada jalur yang tepat untuk memenuhi target Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional, namun India perlu melakukan investasi sebesar 12,7 triliun dolar AS untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050. India tetap menjadi salah satu dari negara-negara tersebut," tulis laporan tersebut, seperti dimuat ANI News.

Dalam hal ini, laporan tersebut menyoroti pembangkit listrik tenaga surya dan angin yang semakin massif di India, dari 5 persen pada 2017 menjadi 9 persen pada 2022.  

Di samping itu, industri kendaraan listrik diperkirakan akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 49 persen antara tahun 2022 dan 2030, dengan menciptakan 50 juta lapangan kerja pada tahun 2030.

Langkah India juga semakin massif dengan munculnya UU Konservasi Energi.

Dengan berbagai pencapaian tersebut, India tidak dapat dibandingkan secara setara dengan negara-negara lain mengingat posisi masuknya yang berbeda dalam pembangunan ekonomi. Namun India memiliki ambisi yang kuat untuk menjadi bagian integral dari rantai pasokan global net-zero.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya