Berita

Politisi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu/RMOL

Politik

Masinton: Hukum Diciptakan untuk Tegakkan Keadilan

KAMIS, 07 SEPTEMBER 2023 | 21:49 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Upaya penegakan hukum tidak boleh dicampuradukkan dengan politik. Di tahun politik seperti saat ini, lembaga penegak hukum harus cermat dan tidak boleh menjadi alat politik.

Demikian disampaikan politisi PDIP, Masinton Pasaribu dalam diskusi OTW 24 yang digelar Lembaga Survei KedaiKOPI, di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (7/9).

"Kita harus menjaga kewarasan demokrasi kita. Hukum enggak boleh jadi alat politik. Kita harus jaga," tegas Masinton.

Dia menjelaskan, hukum diciptakan untuk menegakkan keadilan, memberikan kepastian, dan harus memberikan kemanfaatan bagi masyarakat.

"Kalau hukum tidak ada kepastian, ini kan sangat prinsip, dasar-dasar azas penegakan hukum ini tidak tegak di Republik ini, kita mau apa? Luar negeri melihat kita negara yang belum beranjak maju," tutur Masinton.

Anggota Komisi III DPR RI ini lantas menyinggung upaya pemanggilan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin oleh KPK.

Dalam pemanggilan KPK, Cak Imin diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi pengadaan sistem proteksi TKI. Saat kasus tersebut bergulir, Cak Imin berstatus sebagai Menteri Ketenagakerjaan RI.

Masinton menegaskan, keterbukaan proses hukum Cak Imin penting di era demokrasi seperti saat ini.

"Ini sudah era demokrasi, demokrasinya harus kita jaga dan enggak boleh mundur. Harus ada kepastian dalam hukum kita agar beranjak maju," tutupnya.

Pandangan Masinton ini sejalan dengan sikap KPK terkait dengan pemeriksaan Cak Imin sebagai saksi kasus dugaan korupsi di Kemnaker tahun 2012.

Ketua KPK, Firli Bahuri memastikan, KPK bekerja sesuai fakta hukum dan hasil pemeriksaan para saksi, dengan memegang prinsip asas hukum pidana dan menjunjung tinggi asas-asas pelaksanaan tugas pokok KPK.

KPK, lanjut Firli, tidak bekerja berdasarkan kemungkinan atau asumsi-asumsi liar.

“Yang dikerjakan KPK adalah proses hukum,” tegas Firli.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Komisi IV DPR Dukung Penuh Swasembada Pangan, Tapi Ingatkan soal Evaluasi

Selasa, 05 November 2024 | 23:52

Menkomdigi Diminta Dalami Modus Judol Pakai Pulsa

Selasa, 05 November 2024 | 23:16

Jerat Judol Pegawai Komdigi, Hardjuno: Bukti Penyimpangan Serius dan Kental Budaya Koruptif

Selasa, 05 November 2024 | 23:13

Pro dan Kontra Sistem Pemungutan Suara AS

Selasa, 05 November 2024 | 23:12

Dukung Swasembada Pangan, Legislator PKB Ini Wanti-Wanti Prabowo

Selasa, 05 November 2024 | 23:04

Tak Lagi Menghuni Senayan, Ini Seruan Kader Senior PPP

Selasa, 05 November 2024 | 23:01

Di Hadapan Dewa Siwa, Warga India Doakan Kemenangan Kamala Harris

Selasa, 05 November 2024 | 22:47

Biden Pantau Pertarungan Trump Vs Harris di Gedung Putih

Selasa, 05 November 2024 | 22:25

Pilpres AS: Warga Berduyun-duyun ke TPS Sejak Jam 6 Pagi

Selasa, 05 November 2024 | 22:16

Bertemu KPK, Maruarar Sirait Minta Aset Koruptor Diinventarisir untuk Perumahan Rakyat

Selasa, 05 November 2024 | 22:15

Selengkapnya