Berita

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres usai melakukan konferensi pers di Media Center, JCC Senayan pada Kamis, 7 September 2023/RMOL

Dunia

Guterres Klarifikasi Pertemuan PBB dengan Junta Myanmar: Tidak Ada Konteks Politik

KAMIS, 07 SEPTEMBER 2023 | 18:29 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kunjungan Kepala Bantuan PBB, Martin Griffiths, dengan pemerintah junta militer Myanmar yang mendapat kecaman keras baru-baru ini dari masyarakat sipil merupakan pertemuan yang wajar.

Dalam klarifikasi yang dijelaskan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menuturkan bahwa terdapat perbedaan yang jelas bagi PBB antara upaya kemanusiaan dan upaya politik.

“Pertama-tama, saya ingin membuat klarifikasi, aktor-aktor kemanusiaan, seperti ketua OCHA, ketua UNHCR, dan lainnya harus mampu berbicara dengan siapa pun dan di mana pun bahkan dengan organisasi teroris sekali pun ketika hal itu sangat penting untuk melindungi masyarakat, dan untuk menjamin kemanusiaan,” tegas Guterres.


Menurutnya, tidak ada makna politik apapun dalam pertemuan antara Griffiths dan junta Myanmar. Konteks pertemuan itu hanya unjuk menjalankan misi kemanusiaan.

“Jadi, penting untuk membedakan dengan jelas konteks kemanusiaan dan konteks politik,” tambah Guterres, saat melakukan konferensi persnya di Media Center JCC, Senayan pada Kamis (7/9).

Seperti diketahui, pada akhir Agustus lalu Kepala Bantuan PBB itu telah mendapat kecaman keras dan kritikan dari ratusan kelompok masyarakat sipil Myanmar.

Kritikan tersebut datang setelah Griffiths terlihat berjabat tangan dengan kepala junta militer Jenderal Min Aung Hlaing, yang dipampang di halaman depan Global New Light of Myanmar yang dikelola negara, yang memicu spekulasi luas.

Menurut ratusan kelompok sipil tersebut, PBB seharusnya memutuskan hubungannya dengan pemimpin kudeta dan tidak berkolaborasi dengan junta militer, yang selama ini telah menghalangi bantuan kemanusiaan kepada warga Myanmar.

Namun Guterres berpendapat bahwa pihaknya tengah melakukan upay untuk memobilisasi tim dan memobilisasi komunitas internasional, guna menemukan solusi yang diperlukan untuk mengatasi kebutuhan kemanusiaan yang sangat besar di Myanmar.

“Kami melakukan yang terbaik untuk krisis Myanmar,” pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya