Berita

Ilustrasi/Ist

Publika

Kita Bukan Berbeda tapi Beragam!

OLEH: ULUNG RUSMAN
KAMIS, 07 SEPTEMBER 2023 | 15:17 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

BANGSA Indonesia terbentuk dari beragam suku bangsa, agama, dan bahasa yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara.

Keberagaman di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Ia merupakan satu kekuatan yang dilahirkan melalui jalinan sejarah yang panjang.

Keberagaman yang dirajut inilah kemudian mampu mendorong komitmen untuk bersatu menjadi negara maju. Indonesia maju.

Keberagaman merupakan sebuah identitas bangsa yang harus dimiliki oleh setiap orang maupun organisasi.

Adanya isu perpecahan atau konflik yang berhubungan dengan keberagaman merupakan rendahnya kesadaran masyarakat tentang menghargai berbagai perbedaan yang terdapat di sekitar kita.

Suku bangsa dan agama yang beraneka ragam merupakan kekayaan bagi Indonesia. Perbedaan suku dan agama perlu dikelola dengan baik agar mampu memajukan peradaban dunia. Salah satunya dengan dialog dan musyawarah antarsuku dan agama.

Dialog dan musyawarah merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh individu dalam membicarakan tentang keberagaman.

Menciptakan komunikasi terbuka dalam keberagaman berarti melakukan pembicaraan dan perkataan baik secara lisan maupun tulisan tentang keberagaman terhadap individu atau kelompok tertentu secara jujur dan tidak tertutup.

Terciptanya komunikasi yang terbuka sehingga membuat berbagai perbedaan yang ada di sekitar semakin dihargai dan dihormati.

Hal itu diperlukan dorongan dan dukungan dari sesama individu tersebut untuk merajut keberagaman. Merajut keberagaman merupakan bagian dari Bhinneka Tunggal Ika, sebuah falsafah hidup bangsa Indonesia yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu.

Merajut keberagaman bisa dimulai dari mengenali diri sendiri dengan nilai keberagaman, kenali nilai-nilai perbedaaan yang terdapat di dalam diri kita terhadap lingkungan sekitar baik lingkungan keluarga, sekolah, kantor, dan masyarakat sehingga bisa menerima berbagai perbedaan yang ada di sekitarnya.

Berbagai macam etnis, budaya, suku, gen, agama merupakan keberagaman yang patut kita syukuri dengan berasaskan Pancasila untuk memperkuat Indonesia.

Dengan mengenali diri dengan keberagaman, membangun toleransi antar individu merupakan cara untuk merangkul keberagaman dari berbagai situasi.

Bersikap toleransi juga akan menciptakan keberagaman yang harmonis dan siap untuk menerima perbedaan yang terdapat ditengah-tengah lingkungan sekitar atau masyarakat.

Dalam merajut keberagaman tentu arah tujuannya adalah terciptanya persatuan. Persatuan dan kesatuan adalah konsep yang mengacu pada ikatan batin dan semangat kebersamaan antara individu atau kelompok dalam suatu masyarakat, bangsa, atau negara.

Konsep ini menekankan pentingnya kolaborasi, kerja sama, dan solidaritas antar warga negara, terlepas dari perbedaan suku, agama, budaya, ras, dan latar belakang sosial-ekonomi.

Persatuan merujuk pada kesepakatan untuk bersatu dan bekerja bersama dalam mencapai tujuan yang sama. Hal ini mencakup pengorbanan diri demi kepentingan bersama, mengutamakan kepentingan kolektif daripada kepentingan pribadi, serta menghormati dan mengakui hak-hak dan martabat semua warga negara.

Kesatuan, di sisi lain, menunjukkan integrasi dan keselarasan di antara berbagai elemen masyarakat atau negara. Ini menggambarkan hubungan harmonis dan kohesif antara berbagai kelompok, yang menciptakan kekuatan yang besar dan kemampuan untuk mengatasi tantangan bersama.

Persatuan dan kesatuan sangat penting untuk membangun masyarakat yang harmonis, beradab, dan maju, untuk itu perlu kita perkuat.

Memperkuat persatuan dalam keberagaman yang telah dirajut akan menjadi kekuatan kita sebagai bangsa Indonesia, dan akan membuat negara kita dipandang oleh masyarakat internasional sebagai sebuah negara yang memiliki peradaban maju.

Persatuan dan kesatuan akan memperkuat posisi Indonesia dalam menjalin kerja sama internasional dan merespons tantangan bersama dengan negara lain saat menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, krisis ekonomi, atau pandemi, sehingga pembangunan sosial dan ekonomi dapat berjalan lebih efektif ketika semua orang berada dalam harmoni.

Dengan dukungan bersama dari seluruh masyarakat, penanganan kemiskinan, kesehatan, pendidikan, dan kesenjangan sosial akan lebih berhasil, keberhasilan ini merupakan keberhasilan pembangunan nasional Indonesia.

Terwujudnya persatuan dan kesatuan juga akan mengurangi kemungkinan konflik politik dan sosial.

Stabilitas politik yang memungkinkan pertumbuhan dan kemajuan ekonomi, dihasilkan dari kebersamaan nasional dan global. Stabilitas politik dan sosial ini akan menjadi kekuatan nasional yang memperkuat ketahanan nasional negara.

Kekuatan nasional ini akan bergantung pada solidaritas dalam menghadapi ancaman dalam dan luar negeri.

Negara-negara yang bersatu memiliki kapasitas yang lebih besar untuk menangani masalah keamanan dan pertahanan.

Dengan demikian persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia memiliki makna yang penting dalam masyarakat beragam seperti Indonesia untuk menciptakan keharmonisan dan menghargai perbedaan.

Apalagi bangsa kita dikenal sebagai bangsa yang memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Hal ini menumbuhkan rasa cinta Tanah Air, kebanggaan, dan keinginan untuk membantu kemajuan negara.

Semangat nasionalisme inilah yang dapat mendorong persatuan dan kesatuan di seluruh masyarakat, yang mendorong pembangunan dan kemajuan bangsa.

Mari terus kita lakukan merajut keberagaman tersebut untuk memperkuat persatuan, karena kita bukan berbeda tapi beragam.

Penulis adalah Alumni Lemhanas RI 2011, Inisiator Komunitas Masyarakat Indonesia Tionghoa (KOMIT), Koordinator Perhimpunan Aktivis 98

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya