Berita

Ilustrasi Foto/Ist

Politik

Tidak Bikin Koalisi Baru, Demokrat Lebih Condong Bareng Golkar

SELASA, 05 SEPTEMBER 2023 | 19:57 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Potensi Partai Demokrat membentuk koalisi baru dinilai kecil jika bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga mengamati, ada beberapa faktor PKS dan PPP kecil kemungkinan dalam satu perahu dengan Demokrat.

"Peluang Partai Demokrat membentuk poros baru bersama PPP dan PKS tampaknya relatif kecil. Ada dua penyebabnya," ujar Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (5/9).


Dia mengurai, PPP sebagai partai politik (parpol) yang lolos parlemen kini sudah berada di koalisi PDI Perjuangan dan nampak tak bisa keluar.

"Sebab, PPP masih menjadi bagian dari koalisi pemerintah. Karena itu, PPP tampaknya belum siap membentuk poros baru bersama Partai Demokrat dan PKS yang dipersepsi sebagai partai oposisi," tuturnya.

Sementara dengan PKS, Demokrat tetap berseberangan. Karena, Parpol yang dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah menarik dukungan terhadap bakal calon presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan.

"PKS tampaknya akan tetap bertahan mengusung Anies Baswedan. Hal itu dipertegas oleh petinggi PKS yang akan setia bersama Anies," ucapnya.

"Jadi dilihat dari dua hal tersebut, tampaknya sulit bagi Partai Demokrat membentuk poros baru bersama PPP dan PKS," sambung Jamiluddin.

Meski begitu, mantan dekan FIKOM IISIP Jakarta itu menilai Demokrat berpeluang besar berkoalisi dengan Partai Golkar meski kini sudah bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

"Potensi Partai Demokrat membentuk poros baru lebih terbuka dengan Golkar. Dua partai ini sudah terbukti solid berkoalisi di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi presiden," ucapnya.

"Demokrat dan Golkar juga memenuhi PT untuk mengusung pasangan Capres dan Cawapres. Karena itu, dua partai ini cukup membuat koalisi baru di luar koalisi yang sudah ada," demikian Jamiluddin menambahkan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya