Wakil Menteri Kelautan Park Sung-hoon, kanan, berbicara dalam pengarahan harian tentang masalah Fukushima/Net
Pemerintah Korea Selatan telah memutuskan menaikkan anggaran demi mendorong minat masyarakat untuk mengkonsumsi makanan laut, di tengah kekhawatiran yang timbul akibat pelepasan air limbah pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Jepang ke laut.
Keputusan tersebut disampaikan Wakil Menteri Kelautan Park Sung-hoon dalam pengarahan rutin tentang masalah Fukushima pada Selasa (5/9) waktu setempat.
"Kabinet pada Selasa menyetujui rencana untuk mengumpulkan dana cadangan tambahan sebesar 80 miliar won (60,36 juta dolar AS) tahun ini untuk menerbitkan kupon dan mengadakan berbagai acara promosi yang dimaksudkan untuk mendorong masyarakat agar memiliki lebih banyak makanan laut dan untuk lebih mendukung industri perikanan," kata Park, seperti dikutip dari
Yonhap."Jika digabungkan dengan dana sebesar 64 miliar won yang telah dibelanjakan pemerintah untuk mempromosikan konsumsi makanan laut, anggaran tahun ini merupakan jumlah terbesar yang dialokasikan untuk tujuan tersebut," tambahnya.
Bulan lalu, Jepang mulai membuang air radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi, yang lumpuh akibat gempa bumi dan tsunami besar pada tahun 2011, ke laut, sehingga memicu kekhawatiran atas potensi dampaknya terhadap lingkungan, makanan laut, dan kesehatan masyarakat.
Pemerintah Seoul mengatakan konsumsi makanan laut telah stabil selama dua minggu terakhir dan akan melanjutkan upaya maksimal untuk menjamin keamanan produk laut dalam negeri.
Korea Selatan pernah melarang semua impor makanan laut dari delapan prefektur Jepang di dekat Fukushima pada tahun 2013 karena kekhawatiran akan tingkat radiasi di wilayah tersebut setelah insiden krisis pada tahun 2011.