Menteri Keuangan Ricardo Bonilla/Net
Kolombia tengah berupaya menghidupkan kembali perekonomiannya yang lemah dengan meminta bank sentral menurunkan suku bunga.
Kementerian Keuangan Kolombia pada Senin (4/9) bergabung dengan para bankir dan industrialis terkemuka di negara itu dalam menyerukan penurunan suku bunga dengan membuat pernyataan bersama agar bank sentral melonggarkan kebijakan moneter sesegera mungkin.
“Kita perlu memulihkan perekonomian,” kata Menteri Keuangan Ricardo Bonilla dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan dengan asosiasi bisnis Kolombia ANDI dan serikat perbankan terbesar di negara itu, Assobankaria, seperti dikutip dari Reuters.
“Apa yang kita lewatkan? Penciptaan kondisi keuangan sehingga kita semua menuju ke arah yang sama,” katanya, menambahkan bahwa ia dan jajarannya berharap bank sentral akan mempertimbangkan masalah ini dalam pertemuan mendatang.
Dalam pernyataan bersama, baik Kementerian Keuangan, ANDI dan Assobankaria menegaskan bahwa bank sentral telah mendapatkan kredibilitasnya, namun kini menghadapi “realitas baru” dengan inflasi yang rendah. Stimulus moneter akan memberi energi pada industri dan membantu menciptakan lapangan kerja, kata pernyataan itu.
Negara dengan ekonomi terbesar keempat di Amerika Latin ini tumbuh 0,3 persen pada kuartal kedua, jauh lebih rendah dari perkiraan.
Bank sentral memperkirakan pertumbuhan sebesar 0,9 persen pada tahun 2023, jauh di bawah pertumbuhan tahun lalu sebesar 7,3 persen.
Antara bulan April dan Juni, investasi swasta di Kolombia anjlok 24 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya.
Jonathan Malagon, presiden Asobancaria, menyampaikan bahwa pengurangan biaya pinjaman di tengah penurunan suku bunga diperkirakan akan terjadi di masa depan.
Menurutnya, dunia usaha tidak boleh menunda keputusan investasi.
“Jangan tunda, jangan menyerah, jangan menyerah, kondisi likuiditas perekonomian Kolombia cenderung meningkat,” ujarnya.
Suku bunga Kolombia berada pada level tertinggi dalam seperempat abad terakhir, melonjak karena guncangan inflasi global yang terjadi setelah pandemi virus corona.
Bank sentral telah mempertahankan suku bunga acuannya stabil di 13,25 persen pada dua pertemuan suku bunga terakhirnya, setelah menaikkannya sebesar 1.150 basis poin antara September 2021 dan April 2023 untuk mengatasi inflasi.
Baik pemimpin dunia usaha maupun menteri keuangan meminta bank sentral untuk mulai menurunkan suku bunga.
“Kami percaya bahwa ada beberapa kondisi yang saat ini memungkinkan kami memikirkan jalan menuju pengurangan – yang diharapkan akan segera dimulai – untuk tingkat suku bunga,” kata Bruce Mac Master, presiden ANDI.
Sebagian besar analis memperkirakan pemotongan suku bunga acuan pertama akan dilakukan pada bulan September atau Oktober.
Bank sentral Kolombia bersifat independen dan mengabaikan saran yang diterima dari keempat presiden selama dua dekade terakhir.