Masuknya enam negara menjadi anggota baru BRICS akan membawa banyak hal positif, terutama terkait dengan produk domestik bruto atau PDB.
Argentina, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, telah mengajukan untuk bergabung dengan kelompok BRICS pada pertemuan puncak kelompok itu di Johannesburg baru-baru ini.
Penelitian yang dilakukan oleh State Bank of India mengungkapkan PDB BRICS diperkirakan akan mengalami peningkatan saat enam negara itu bergabung pada awal 2024. Kenaikan itu bisa mencapai 30 persen.
Pangsa agregat enam anggota baru BRICS dalam output ekonomi global saat ini mencapai 4 persen. Sementara PDB nasional mencapai 4 persen di Arab Saudi, 2 persen di Argentina, UEA dan Mesir, serta 1 persen di Iran.
PDB Ethiopia hampir tidak mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan kontribusi BRICS dalam PDB global, tulis surat kabar
Economic Times yang mengutip catatan bank tersebut.
Saat ini, kontribusi Tiongkok terhadap PDB agregat BRICS mencapai 70 persen, India 13 persen, Rusia 8 persen, Brasil 7 persen, dan Afrika Selatan 2 persen, yang secara total setara dengan kontribusi BRICS sebesar 26 persen terhadap PDB global, menurut catatan tersebut.
Dampak terbesar dari enam negara anggota baru yang bergabung dengan BRICS adalah pangsa produksi minyak global yang akan meningkat menjadi 40 persen dari 18 persen saat ini, yang diharapkan menjadi game changer potensial dalam sistem pembayaran dan penemuan harga, kata catatan tersebut.
Demikian pula, pangsa BRICS dalam perdagangan barang dagangan global akan meningkat dari 20 persen menjadi 25 persen, dan perdagangan jasa global akan meningkat menjadi 15 persen dari 12 persen.
Selain itu, penambahan enam anggota baru ke dalam kelompok BRICS akan menjadikan BRICS menguasai 46 persen populasi dunia pada tahun 2024.
Keputusan Argentina, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab bergabung dengan BRICS yakan mulai berlaku pada 1 Januari 2024.