Berita

Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen menggantungkan mezuzah di kedutaan baru negaranya di Manama, Bahrain, Senin 4 September 2023/Net

Dunia

Kedutaan Besar Israel di Bahrain Resmi Dibuka

SELASA, 05 SEPTEMBER 2023 | 09:28 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kedutaan besar Israel di Bahrain akhirnya dibuka pada Senin (4/9), tiga tahun setelah kedua negara menormalisasi hubungan diplomatik.

Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen menghadiri upacara peresmian yang berlangsung di Manama. Ia dan mitranya dari Bahrain, Abdullatif Al Zayani, setuju untuk bekerja sama dalam meningkatkan perdagangan, perjalanan, dan investasi antar negara.

"Pembukaan kedutaan menandakan komitmen bersama kami terhadap keamanan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat di wilayah kami,” kata Al Zayani pada upacara tersebut, seperti dimuat The National.


Sementara Cohen dalam pernyataannya mengatakan, perdagangan antara Israel dan Bahrain, yang meningkat dua kali lipat tahun lalu, akan semakin berkembang seiring dengan memperdalam kerja sama kedua negara.

“Ini momen yang menggembirakan bagi saya, yang menandakan semakin menghangatnya hubungan antar negara,” ujar Cohen.

“Saya akan terus bertindak sehingga kami dapat mendirikan mezuzah di lebih banyak kedutaan besar Israel di seluruh dunia," lanjutnya.

Cohen memimpin delegasi Israel yang mencakup perwakilan lebih dari 30 perusahaan dan tiba di Bahrain pada Minggu (3/9). Sebelum upacara kedutaan, ia bertemu pada Senin pagi dengan Putra Mahkota Salman bin Hamad Al Khalifa.

“Saya berterima kasih kepadanya atas kepemimpinannya dalam memimpin Perjanjian Abraham, yang mengubah wajah Timur Tengah dan berkontribusi pada stabilitas dan kemakmuran masyarakat di kawasan itu,” katanya.

Israel dan Bahrain menjalin hubungan diplomatik pada September 2020 berdasarkan Abraham Accords yang ditengahi Presiden AS saat itu, Donald Trump.

Bahrain, markas Armada Kelima Angkatan Laut AS, mengikuti jejak Uni Emirat Arab dalam menormalisasi hubungan dengan Israel, yang kemudian disusul Sudan dan Maroko.

Namun, Washington tidak mampu membujuk tetangga Bahrain yang lebih besar, Arab Saudi, untuk menormalisasi hubungan dengan Yerusalem Barat. Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan bulan lalu mengakui bahwa kesepakatan dengan Riyadh masih jauh dari tercapai.

Arab Saudi telah berulang kali mengutuk meningkatnya bentrokan antara Israel dan Palestina, dan pihak kerajaan dilaporkan menuntut jaminan keamanan AS dan meminta Washington membantu mengembangkan industri tenaga nuklirnya sebagai imbalan untuk bergabung dengan Abraham Accords.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya