Berita

Ilustrasi

Dunia

Demo Besar-besaran Guru Korea Selatan

SENIN, 04 SEPTEMBER 2023 | 13:17 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Para guru di Korea Selatan akan mengadakan unjuk rasa besar-besaran di Seoul pada Senin (4/9) waktu setempat. Aksi dilakukan sebagai solidaritas atas kematian seorang guru yang bunuh diri baru-baru ini dan penyebabnya diduga karena tertekan oleh orang tua murid.

Unjuk rasa tersebut, yang dijadwalkan dimulai pada pukul 16.30 di depan Majelis Nasional, awalnya direncanakan untuk berduka atas kematian seorang guru muda di Seoul yang bunuh diri pada bulan Juli setelah berjuang menangani kasus kekerasan di sekolah.

Setidaknya ada dua kasus bunuh diri guru lainnya yang terjadi minggu lalu, satu di Seoul pada Kamis (31/8) dan satu lagi di kota barat daya Gunsan pada Jumat (1/9), menambah kemarahan atas perlakuan buruk terhadap guru.

Banyak guru telah mengajukan cuti satu hari untuk menghadiri rapat umum, dan sekitar 30 sekolah dasar di seluruh negeri bahkan menetapkan Senin sebagai hari libur sementara karena terlalu banyak guru yang ingin mengambil cuti untuk aksi kolektif, yang disebut “Public Education Stoppage Day."

Seorang guru di sebuah sekolah dasar di bagian barat Seoul mengatakan hanya 14 dari 48 guru di sekolah tersebut yang datang bekerja, dan sisanya mengambil cuti untuk menghadiri aksi solidaritas ini. Situasi yang sama juga terjadi di sekolah dasar lainnya.

Guru-guru di wilayah provinsi juga berencana menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor dinas pendidikan daerah.

“Para guru yang berpartisipasi berencana untuk membuka kebenaran di balik kematian guru muda tersebut dan melakukan revisi terhadap undang-undang kejahatan pelecehan anak di depan Majelis Nasional,” kata seseorang yang bertanggung jawab mengorganisir demonstrasi tersebut, seperti dimuat Yonhap.

Tempat peringatan sementara akan diadakan sepanjang hari di halaman sekolah Sekolah Dasar Seo2 di selatan Seoul, tempat guru muda tersebut mengajar. Sementara Kantor Pendidikan Metropolitan Seoul dijadwalkan mengadakan upacara peringatan di auditorium sekolah pada sore hari dengan dihadiri oleh pengawas pendidikan Seoul Cho Hee-yeon dan ketua dari tiga serikat guru utama.

Pada Sabtu, sekitar 200.000 guru dari seluruh Korea Selatan berkumpul di Yeouido, Seoul, dekat Majelis Nasional untuk memperingati kematian guru baru-baru ini dan menyerukan perlindungan yang lebih baik terhadap hak-hak mereka.

Sementara itu, Kementerian Pendidikan menegaskan bahwa setiap guru yang mengambil cuti untuk mengikuti aksi kolektif akan ditindak tegas sesuai dengan hukum dan prinsip.

Menteri Pendidikan Lee Ju-ho pada Minggu sudah meminta para guru untuk tidak mengambil cuti untuk menghadiri rapat umum yang direncanakan sambil berjanji untuk mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan hak dan wewenang mereka di kelas.

Dua bulan lalu, tepatnya 18 Juli 2023, Sekolah Dasar Seoi di Seocho-gu, Seoul diguncang sebuah kejadian tragis di mana seorang guru sekolah dasar berinisial A, 23 tahun, ditemukan bunuh diri di dalam gedung sekolah.

Diduga, pemicu bunuh diri guru tersebut adalah karena perundungan dari orang tua murid.

Insiden bermula dari kejadian di mana seorang siswa kelas satu menggunakan pensil untuk melukai dahi temannya di sekolah. Orang tua korban kemudian mengajukan protes karena 'A' dianggap tidak pantas menjadi seorang guru. Selanjutnya orang tua murid itu terus-terus meluncurkan kritikan dan cercaan yang membuat A tertekan.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Disdik DKI Segera Cairkan KJP Plus dan KJMU Tahap II

Sabtu, 30 November 2024 | 04:05

Israel dan AS Jauhkan Umat Islam dari Yerusalem

Sabtu, 30 November 2024 | 03:38

Isu Kelompok Rentan Harus Jadi Fokus Legislator Perempuan

Sabtu, 30 November 2024 | 03:18

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kadin Luncurkan White Paper

Sabtu, 30 November 2024 | 03:04

Pasukan Jangkrik Gerindra Sukses Kuasai Pilkada di Jateng

Sabtu, 30 November 2024 | 02:36

Fraksi PKS Usulkan RUU Boikot Produk Israel

Sabtu, 30 November 2024 | 02:34

Sertijab dan Kenaikan Pangkat

Sabtu, 30 November 2024 | 02:01

Bawaslu Pastikan Tak Ada Kecurangan Perhitungan Suara

Sabtu, 30 November 2024 | 01:48

Anggaran Sekolah Gratis DKI Disiapkan Rp2,3 Triliun

Sabtu, 30 November 2024 | 01:17

Mulyono Bidik 2029 dengan Syarat Jakarta Dikuasai

Sabtu, 30 November 2024 | 01:01

Selengkapnya