Berita

Paus Fransiskus/Net

Dunia

Paus Fransiskus di Mongolia: Misi Gereja Katolik Bukan Misi Politik, Pemerintah Sekuler Tidak Perlu Takut

SENIN, 04 SEPTEMBER 2023 | 12:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sebuah pesan khusus yang tampaknya ditujukan untuk Pemerintah China disampaikan Paus Fransiskus terkait keberadaan Gereja Katolik di negara tersebut.

Berbicara kepada umat Katolik di Mongolia, Paus mengatakan bahwa pemerintah dan lembaga sekuler tidak perlu takut terhadap misi Gereja Katolik di Asia karena misi Gereja Katolik bukanlah misi politik.

“Oleh karena itu, pemerintah dan lembaga-lembaga sekuler tidak perlu takut terhadap karya evangelisasi Gereja," kata Paus, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (3/9).


Gereja tidak mempunyai agenda politik yang perlu dimajukan, namun ditopang oleh kuasa rahmat Allah yang tenang serta pesan belas kasihan dan kebenaran, yang dimaksud dengan untuk mendukung kebaikan semua orang, menurut Paus.

Reuters dalam laporannya mencatat bahwa komentar-komentar Paus kemungkinan besar ditujukan kepada China, bukan Mongolia, di mana gereja mempunyai hubungan persahabatan dengan pemerintah.

Meskipun China secara resmi merupakan negara atheis, Katolik adalah salah satu dari lima agama besar yang diakui oleh Partai Komunis yang berkuasa. Namun, hubungan antara gereja dan negara sering terjadi ketegangan.

Dilaporkan bahwa sekolah agama di China sangat dibatasi, gereja harus melaporkan sumbangan, dan pemerintah mengawasi penunjukan pendeta.

Vatikan mencapai kesepakatan dengan Beijing pada tahun 2018 yang memberi Paus keputusan akhir mengenai penunjukan uskup, namun Takhta Suci telah menuduh pihak berwenang China melanggar perjanjian tersebut dalam dua kesempatan.

Perjalanan Paus ke Mongolia adalah kunjungan pertama pemimpin Gereja Katolik dalam sejarah. Mongolia hanya dihuni sekitar 1.450 umat Katolik, namun para diplomat mengatakan kepada Reuters pada bulan Juli bahwa Perdana Menteri Mongolia Oyun-Erdene Luvsannamsrai dapat bertindak sebagai mediator antara Beijing dan Vatikan.

Paus Fransiskus juga bertemu dengan Uskup Agung Hong Kong Stephen Chow, yang kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa gereja di kota itu bisa menjadi “gereja jembatan” dengan China daratan.

Meskipun Paus bersikeras bahwa gerejanya tidak memiliki agenda politik untuk maju, Paus tetap menjadi komentator mengenai urusan internasional, dan dilaporkan sedang mengerjakan rencana perdamaian yang bertujuan untuk menyelesaikan konflik di Ukraina.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya