Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Jaga Netralitas, Menteri Dalam Negeri Inggris akan Selidiki Aktivitas Politik Anggota Polisi

SABTU, 02 SEPTEMBER 2023 | 21:58 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Dalam upaya menjaga netralitas dan efektivitas aparat keamanan negara, Menteri Dalam Negeri Inggris, Suella Braverman telah memerintahkan penyelidikan terhadap aktivisme politik di dalam badan kepolisian.

Keputusan ini mencuat setelah Braverman menganggap adanya ketidakberpihakan dalam beberapa kasus, yang menurutnya dapat merusak kepercayaan publik terhadap polisi.

Penyelidikan ini akan dilakukan oleh Inspektorat Kepolisian dan Layanan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, yang bertujuan untuk mengeksplorasi dampak keterlibatan polisi dalam masalah politik terhadap kebijakan, prioritas, dan praktik kepolisian di Inggris dan Wales.

Laporan ini juga akan memeriksa perilaku petugas terkait pandangan kritis gender di media sosial dan perilaku polisi dalam mengamankan pawai politik.

Mengutip laporan Malay Mail, Sabtu (2/9), Braverman menggarisbawahi bahwa peran utama polisi adalah untuk fokus pada pemberantasan kejahatan dan melindungi masyarakat, dan bukan terlibat dalam aktivisme politik.

"Rakyat Inggris mengharapkan polisi mereka fokus pada pemberantasan kejahatan dan melindungi masyarakat, aktivisme politik tidak membuat masyarakat aman, menyelesaikan kejahatan atau mendukung korban, namun dapat merusak kepercayaan publik,” kata Braverman dalam sebuah pernyataan.

Meskipun beberapa kalangan menganggap tindakan ini sebagai upaya politis, namun Menteri Braverman menegaskan pentingnya netralitas dan profesionalisme polisi dalam menjalankan tugas mereka.

Peninjauan ini diharapkan dapat membantu mengembalikan kepercayaan publik terhadap kepolisian dan memastikan bahwa lembaga tersebut tetap fokus pada pelayanan masyarakat dan penegakan hukum.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Produksi Film Porno, Siskaeee Cs Segera Disidang

Rabu, 22 Mei 2024 | 13:49

Topeng Mega-Hasto, Rakus dan Berbohong

Kamis, 23 Mei 2024 | 18:03

IAW Desak KPK Periksa Gubernur Jakarta, Sumbar, Banten, dan Jateng

Senin, 20 Mei 2024 | 15:17

Pj Gubernur Jabar Optimistis Polisi Mampu Usut Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Kamis, 23 Mei 2024 | 06:48

UPDATE

Jabar Contoh Penggunaan Aplikasi Layanan Publik Terintegrasi

Selasa, 28 Mei 2024 | 07:55

5 Tersangka Pembuat Plat Nomor Palsu DPR Dicokok

Selasa, 28 Mei 2024 | 07:48

Dubes Najib: Geopolitik Global Dihadapkan pada Empat Titik Api

Selasa, 28 Mei 2024 | 07:45

Soal "Gantian Posisi Ketum", Megawati Sedang Cek Ombak

Selasa, 28 Mei 2024 | 07:36

Suzhou Kunlene, Perusahaan Film Packaging Indonesia yang Eksis dan Sukses di China

Selasa, 28 Mei 2024 | 07:07

Jabar Bisa Jadi Contoh Penggunaan Aplikasi Layanan Publik Terintegrasi

Selasa, 28 Mei 2024 | 06:33

Disdik DKI Bantah Jual Beli Bangku Kosong

Selasa, 28 Mei 2024 | 06:23

Cuaca Jakarta Diprediksi Cerah Berawan hingga Rabu Dini Hari

Selasa, 28 Mei 2024 | 06:13

Rasyidi Menunggu Perintah PDIP

Selasa, 28 Mei 2024 | 05:40

Ajaib Bagikan Bonus Tambahan 1 Persen dari Portofolio

Selasa, 28 Mei 2024 | 05:25

Selengkapnya