Berita

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau/Net

Dunia

Kanada Tangguhkan Perundingan Perjanjian Perdagangan dengan India

SABTU, 02 SEPTEMBER 2023 | 20:24 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pemerintah Kanada akan menangguhkan sementara perundingan menuju Perjanjian Perdagangan Kemajuan Awal (EPTA) dengan India.

Keputusan ini datang tanpa adanya alasan yang diberikan oleh pihak Kanada. Namun, Komisaris Tinggi India untuk Ottawa, Sanjay Kumar Verma, mengonfirmasi bahwa jeda tersebut diminta oleh Kanada.

"Saat ini, pihak India tengah menunggu permintaan resmi untuk melanjutkan perundingan EPTA dari pemerintah Ottawa," ujarnya.


Seperti dimuat Hindustan Times, Sabtu (2/9), penangguhan ini telah mempengaruhi ekspektasi bahwa kesepakatan EPTA bisa tercapai pada tahun ini, setelah sebelumnya terjadi pertemuan bilateral yang sukses antara Menteri Perdagangan India Piyush Goyal dan Menteri Perdagangan Internasional Kanada, Mary Ng.

Keputusan penangguhan ini datang menjelang kunjungan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, yang dijadwalkan akan menghadiri pertemuan puncak para pemimpin G20 di New Delhi pada tanggal 9 dan 10 September.

Seperti diketahui perjanjian menuju EPTA telah berlangsung sejak tahun lalu, setelah kunjungan bilateral Menteri Ng ke India pada Maret lalu, dan kini telah melewati sepuluh putaran perundingan telah diselesaikan oleh kedua belah pihak.

Melalui perjanjian EPTA, Kanada dan India berharap dapat meningkatkan perdagangan antar kedua negara, yang akan mencakup berbagai bidang seperti barang, investasi, jasa, serta berfokus pada aturan perdagangan internasional dan penyelesaian perselisihan.

Perdagangan bilateral antara kedua negara itu diketahui terus berkembang, dengan perdagangan barang mencapai 11,9 miliar dolar AS (Rp113 triliun) pada 2022, yang meningkat 56 persen dari 2021.

Meskipun terjadi penangguhan, ada optimisme bahwa perundingan akan dilanjutkan setelah Menteri Ng mengunjungi India pada Oktober mendatang dan memimpin delegasi perdagangan Tim Kanada.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya