Berita

Bernardo Arevalo/Net

Dunia

Presiden Bernardo Arevalo Ungkap Upaya Kudeta oleh Elit Korup Guatemala

SABTU, 02 SEPTEMBER 2023 | 14:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sejumlah elit Guatemala dituding sedang melakukan upaya untuk menggulingkan presiden yang baru terpilih, Bernardo Arevalo, menyusul penangguhan partai yang dipimpinnya oleh pengadilan.

Klaim tersebut diungkapkan sendiri oleh Arevalo pada Jumat (1/9), sebulan setelah dirinya memenangkan pemilu tanggal 20 Agustus. Janjinya untuk memberantas korupsi disebut telah membuat elit korup khawatir.

Setelah mengakhiri kampanye yang penuh dengan kekhawatiran akan campur tangan, Arevalo diumumkan sebagai pemenang pemilu dengan 58 persen suara pada Senin, namun Gerakan Semilla (Seed) yang dipimpinnya ditangguhkan oleh pengadilan pemilu.

“Ada sekelompok politisi dan pejabat korup yang menolak menerima hasil ini dan melancarkan rencana untuk melanggar tatanan konstitusi dan melanggar demokrasi,” kata Arevalo, dalam konferensi pers Jumat, seperti dikutip dari Wion, Sabtu (2/9).

“Tindakan ini merupakan kudeta yang diusung oleh lembaga-lembaga yang seharusnya menjamin keadilan di negara kita,” tambahnya.

Arevalo maju ke putaran kedua setelah putaran pertama pemilu di tengah masyarakat yang bosan dengan kemiskinan, kekerasan, dan korupsi, memberikan suara mereka dengan sikap apatis.

Setelah putaran pertama pemungutan suara berlangsung pada tanggal 25 Juni, hakim Guatemala Fredy Orellana menerima permintaan jaksa Rafael Curruchiche dan meminta pengadilan pemilihan untuk menangguhkan Semilla berdasarkan penyelidikan yang tertunda atas dugaan anomali dalam pendaftaran partai.

Curruchiche dan Orellana sendiri masuk dalam daftar "aktor korup" AS dan campur tangan mereka dalam pemilu dikecam oleh sekutu asing. Pengadilan pada saat itu mengatakan bahwa pengadilan pemilu tidak dapat menghentikan sementara suatu partai di tengah kampanye pemilu.

Namun penangguhan itu dipastikan setelah pemungutan suara selesai.

“Kami melihat kudeta yang sedang berlangsung, di mana aparat keadilan digunakan untuk melanggar keadilan itu sendiri, mengejek keinginan rakyat yang secara bebas diekspresikan dalam pemilu,” kata Arevalo.

Setelah penangguhan, partai tidak diperbolehkan memungut uang atau mengeluarkan pernyataan.

“Mereka melemahkan dan menyangkal sumber daya, otoritas dan legitimasi yang secara hukum telah diberikan oleh rakyat Guatemala kepada kami,” kata Arevalo.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya