Berita

Tanker bensin yang kosong menunggu untuk diisi di stasiun pengisian tanker sekitar 30 km dari Moskow/REUTERS

Bisnis

Rubel Lemah dan Infrastruktur Macet, Rusia Alami Krisis Bahan Bakar

SABTU, 02 SEPTEMBER 2023 | 14:02 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Rusia, salah satu produsen minyak terbesar di dunia, dikabarkan sedang menghadapi kekurangan bahan bakar yang dapat berdampak serius pada sektor pertanian dan harga di beberapa wilayah selatan negara tersebut.

Laporan dari sumber-sumber pasar yang dikutip oleh Reuters mengungkapkan bahwa sejumlah faktor telah berkontribusi pada ketidakstabilan pasokan bahan bakar.

Salah satu faktor yang mempengaruhi pasokan bahan bakar adalah pemeliharaan kilang minyak yang mengganggu produksi dan distribusi bahan bakar, serta kemacetan infrastruktur di jalur kereta api yang juga telah menyulitkan pengiriman bahan bakar ke berbagai wilayah.

Di samping itu, melemahnya nilai rubel turut serta berkontribusi dalam mendorong peningkatan ekspor bahan bakar, yang mempengaruhi ketersediaan di pasar domestik.

Dalam beberapa bulan terakhir, Moskow telah berjuang untuk mengatasi kekurangan solar dan bensin dengan mempertimbangkan pembatasan ekspor bahan bakar sebagai langkah terakhir untuk menghindari krisis bahan bakar di negaranya yang lebih serius.

Kondisi saat ini telah membuat depot produk minyak regional di wilayah selatan Rusia terpaksa mengurangi atau menunda penjualan bahan bakar, sementara stasiun pengisian bahan bakar ritel kini harus membatasi volume penjualan bahan bakar kepada pelanggan.

Meskipun Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak telah menyatakan bahwa tidak ada kekurangan bahan bakar, namun pedagang dan petani di wilayah selatan Rusia mengaku mereka menghadapi tantangan dalam mendapatkan pasokan yang memadai.

“Bensin Ai-92 tidak tersedia untuk penjualan eceran di wilayah Krasnodar, Adygea dan Astrakhan, hampir tidak ada bensin dan solar Ai-95,” kata seorang pedagang di wilayah selatan Rusia.

Pedagang lain mengatakan tidak ada penjualan solar di depo minyak dan tidak ada solar di pasar eceran selama dua minggu berturut-turut di seluruh wilayah Samara, yang terletak di wilayah sungai Volga.

Menurut para pedagang, kelangkaan di pasar eceran tersebut juga diikuti oleh kenaikan tajam harga bahan bakar, terutama solar dalam beberapa bulan terakhir, yang semakin mengakibatkan ketidakstabilan harga di pasar eceran.

Seorang pemilik depo bahan bakar telah mengonfirmasi kenaikan grosir solar tersebut yang mulai meningkat tajam pada Juli lalu, dengan harga solar di bursa komoditas melonjak rata-rata lebih dari seperempat menjadi 67.000 rubel (Rp 10 juta) per ton.

“Kami tidak membeli. Harganya gila-gilaan,” kata seorang pemilik depo bahan bakar.

Sumber-sumber industri memperkirakan bahwa situasi ini diperkirakan akan mulai membaik pada Oktober mendatang ketika sebagian besar kilang minyak selesai dengan pemeliharaannya dan permintaan musiman diperkirakan akan menurun.

Meskipun demikian, kondisi tersebut telah memunculkan kekhawatiran, terutama menjelang pemilihan presiden yang dijadwalkan pada bulan Maret mendatang.

Pemerintah Rusia saat ini sedang berupaya keras untuk mengatasi tantangan pasokan bahan bakar tersebut guna menjaga stabilitas sektor pertanian dan harga di negara tersebut, sambil terus memantau perkembangan situasi yang sedang berlangsung.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Jaksa KPK Ungkap Keterlibatan Orang Tua Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor dalam Kasus Gazalba Saleh

Senin, 06 Mei 2024 | 13:05

UPDATE

Indonesia Kutuk Keras Pembakaran Markas UNRWA oleh Warga Israel

Jumat, 10 Mei 2024 | 20:06

Rampai Nusantara: Kami Dorong Kang Emil untuk Gubernur Jakarta

Jumat, 10 Mei 2024 | 20:05

Senam Haji di Dalam Pesawat Ikhtiar Jaga Kesehatan Jemaah

Jumat, 10 Mei 2024 | 19:59

Polda Kalteng Tindak Tegas Pencuri TBS Berkedok Penertiban Izin HGU

Jumat, 10 Mei 2024 | 19:39

Ganjar Ingatkan Prabowo: Yang di Dalam Bisa Korupsi Lho...

Jumat, 10 Mei 2024 | 19:23

Hendrar Prihadi Pastikan PDIP Belum Komunikasi Soal Pilkada Jateng

Jumat, 10 Mei 2024 | 19:16

Diduga Pakai Narkoba, "Kang Mus" Preman Pensiun Diamankan Polres Jakbar

Jumat, 10 Mei 2024 | 19:06

Revisi UU Kementerian saat Isu Kabinet Prabowo-Gibran Menghangat Dianggap Konstitusional

Jumat, 10 Mei 2024 | 18:55

RUMI Siap Berjuang Bersama Prabowo-Gibran

Jumat, 10 Mei 2024 | 18:38

Berpotensi Buka Ruang Korupsi Baru, Penambahan Kementerian Harus Diawasi

Jumat, 10 Mei 2024 | 18:29

Selengkapnya