Berita

Representative Image/Net

Dunia

Perdana, AS akan Kirim Amunisi Uranium ke Ukraina

SABTU, 02 SEPTEMBER 2023 | 11:27 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Sebagai salah satu langkah yang signifikan, untuk pertama kalinya, pemerintah Amerika Serikat akan mengirimkan amunisi penusuk lapis baja yang mengandung uranium ke Ukraina.

Keputusan ini diungkapkan dalam sebuah dokumen yang dilihat oleh kantor berita Reuters pada Jumat (1/9), dan telah dikonfirmasi oleh dua pejabat Amerika Serikat.

Peluru tersebut, yang dapat digunakan dengan tank Abrams AS untuk membantu menghancurkan tank-tank Rusia ini merupakan bagian dari paket bantuan militer baru untuk Ukraina yang akan diumumkan pada pekan depan, dan dikirimkan dalam beberapa minggu mendatang.


Berdasarkan laporan yang dimuat TRT World, yang mengutip salah satu pejabat, paket bantuan tersebut diperkirakan berkisar antara 240 juta dolar (Rp 3,6 triliun) hingga 375 juta dolar (Rp 5,7 triliun), meskipun sejauh ini rincian lengkapnya masih dalam tahap penentuan.

Keputusan untuk mengirimkan amunisi uranium ini diperkirakan akan memicu kontroversi, terutama karena bantuan jenis uranium tersebut merupakan pengiriman pertama dari Amerika Serikat ke Ukraina.

Kemampuannya yang terbilang efektif yang dapat dengan mudah menembus lapisan baja dan terbakar sendiri dalam awan debu dan logam yang membakar. Namun, penggunaan amunisi tersebut telah menjadi topik perdebatan yang sengit.

Potensi risiko kesehatan yang mungkin timbul dari paparan debu atau partikel uranium, menjadi keprihatinan tersendiri dalam penggunaannya, karena akan menimbulkan resiko kanker dan cacat lahir.

AS sendiri telah menggunakan amunisi jenis ini dalam jumlah besar selama Perang Teluk tahun 1990 dan 2003, serta selama pemboman NATO di bekas Yugoslavia pada tahun 1999.

Hingga saat ini, Gedung Putih belum merilis komentar resmi terkait pengiriman ini.

Keputusan Washington untuk memberikan amunisi uranium ini menyusul pengumuman baru-baru ini dari pemerintahan Biden untuk memberikan munisi tandan ke Ukraina, yang juga telah menimbulkan kontroversi.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya