Berita

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Yusron Ihza saat melakukan wawancara dengan Duta Besar Jepang untuk RI, Kanasugi Kenji/Repro

Dunia

Dubes Kanasugi: Jepang Sudah Ajak China Diskusi Ilmiah Soal Air Limbah Fukushima

JUMAT, 01 SEPTEMBER 2023 | 20:45 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pemerintah Jepang telah menawarkan undangan diskusi ilmiah kepada para pejabat China untuk membahas keamanan pembuangan limbah air radioaktif dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi ke Samudera Pasifik. Namun, hingga saat ini, pihak Beijing dikabarkan belum memberikan tanggapan resmi terhadap ajakan tersebut.

Dalam wawancara dengan mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Yusron Ihza, yang disiarkan di kanal YouTube "Yusron Senpai", Dubes Jepang untuk RI, Kanasugi Kenji, menyatakan kekecewaannya atas tindakan keras yang diambil oleh China sebagai respons terhadap pembuangan limbah radioaktif tersebut.

Seperti diketahui, China telah menangguhkan impor produk lautnya dari Jepang dan terjadi banyak insiden penyerangan terhadap sekolah-sekolah Jepang di China, yang meningkatkan keprihatinan pemerintah Tokyo.

Menurut Dubes Kanasugi, penting bagi kedua negara untuk menjalankan diskusi ilmiah antara para ahli terkait keamanan pembuangan air radioaktif ini, guna menghindari kesalahpahaman tersebut.

"Kami telah mengajukan ide untuk melakukan diskusi ilmiah antara ahli mereka dan ahli kami kepada Tiongkok. Namun, sayangnya, sampai saat ini hal itu belum diwujudkan," ujar Dubes Kanasugi.

Dalam konteks ini, Dubes Jepang itu menyayangkan tindakan China yang terus mencemooh tindakan negaranya melalui media, daripada membuka forum diskusi.

"Daripada saling mencemooh melalui media, melakukan diskusi ilmiah antar ahli akan jauh lebih penting dan berguna," tegasnya.

Dubes Kanasugi menegaskan bahwa Jepang siap untuk menjelaskan posisi mereka secara rinci dan terus melakukan pemantauan serta memberikan informasi secara transparan kepada masyarakat internasional untuk meredakan kekhawatiran mereka.

Lebih lanjut, Dubes Kanasugi menjelaskan bahwa air limbah Fukushima berasal dari gempa besar yang mengguncang wilayah Jepang Timur pada 2011 lalu, yang menimbulkan musibah bagi PLTN Fukushima Daiichi.

Untuk menonaktifkan reaktor nuklir di PLTN tersebut, menurut penjelasannya, reaktor perlu didinginkan dengan air yang dimurnikan dengan perangkat dari sistem pemrosesan cairan canggih (ALPS).

Menurut Dubes Kanasugi, fungsi ALPS adalah untuk memurnikan air dalam sistem drainase, meskipun pemurnian ini tidak sepenuhnya menghilangkan tritium, yang merupakan zat hidrogen yang biasa ditemukan di alam ini.

Namun, menurutnya, hasilnya telah memenuhi batas standar keamanan yang ditetapkan, dan air yang dimurnikan tersebut kini disimpan dalam lebih dari seribu tangki, termasuk di fasilitas TEPCO Fukushima.

"Dengan perangkat dan standar ALPS, kami telah berhasil memisahkan semua bahan radioaktif dari limbah tersebut, kecuali tritium. Namun. kami telah mengencerkannya dan memenuhi standar keamanan untuk dibuang ke laut," jelasnya.

Selama rangkaian proses tersebut, pihak Jepang telah berkonsultasi dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang telah menyetujui pembuangan air radioaktif ke laut sesuai dengan standar keamanan badan tersebut dan pengolahan yang aman dari ALPS.

Pemerintah Jepang saat ini telah berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan dan merilis laporan secara transparan kepada masyarakat dunia terkait tindakan ini.

Meskipun demikian, China masih menolak penjelasan tersebut, yang membuat Tokyo menyatakan kekecewaannya terhadap tindakan dari Beijing.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya