Berita

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Perspektif (LKSP) Jakarta, Andre Vincent Wenas/RMOL

Publika

Pelintiran Anti-Islam

OLEH: ANDRE VINCENT WENAS
JUMAT, 01 SEPTEMBER 2023 | 12:53 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

KITA sampai berulangkali mendengar ulang video Grace Natalie saat perbincangannya di podcast Total Politik (13 Agustus 2023) dengan host Arie Putra.

Sama sekali tak ada pernyataan Grace yang bilang bahwa Prabowo Subianto menyesal pernah dekat dengan kelompok Islam. Yang ada pernyataan Grace soal kemungkinan penyesalan Prabowo pernah dekat dengan kelompok yang intoleran.

Kelompok Islam jelas beda dengan kelompok intoleran. Sehingga kalau sampai isu itu berkembang jadi ngawur seperti sekarang, jelas itu ada upaya pemelintiran fakta yang insinuatif.

Terkesan ada gerakan untuk mendiskreditkan nama Prabowo Subianto dan Gerindra, termasuk Grace Natalie dan PSI.

Kita coba transkripkan dialog di podcast itu persis di segmen yang dipelintir, begini persisnya:

Arie Putra: “Kalau kita lihat Pak Prabowo juga dulu dekat dengan kelompok-kelompok intoleran tuduhannya. Bagaimana PSI dianggap menerima orang yang dekat dengan orang yang berseberangan dengan ideologinya PSI?”

Grace Natalie: “Ya itu memang kita kritisi. Tapi beliau dalam sebuah percakapan santai begitu ya, tersiratnya, saya lupa kata-kata persisnya, tapi tersiratnya (tapi ada eksplisitnya juga, cuma word by word-nya saya lupa) kurang lebih beliau …eemmm menyiratkan… penyesalanlah pernah mengambil langkah itu gitu.”

Lanjut Grace. “Jadi ketika ada salah satu tokoh yang tadinya nggak kesitu… beliau guyonnya begini… saya sekarang kesini kenapa dia kesana? Kata dia gitu. Jadi kurang lebih itu tuh ya. Jadi berarti itu tersiratnya… mungkin ada penyesalan, saya nggak tahu nih, saya juga tidak berusaha mendalami, saya juga nggak nanya lebih jauh, yang saya tangkap begitu.”

Begitu, dan jelas tidak ada pernyataan seperti yang dituduhkan, bahwa Prabowo maupun Grace anti-Islam, yang ada adalah kemungkinan penyesalan pernah dekat dengan kelompok intoleran. Kelompok intoleran jelas bukan kelompok Islam.

Kedua kelompok itu jelas berbeda. Kita kira hal ini jelas sudah terang benderang, tak perlu berpanjang-panjang membahas soal ini.

Memasuki tahun politik, rivalitas antar bacapres, persaingan antar parpol maupun antar bacaleg semakin tajam, ini tak bisa dipungkiri. Black-campaign (kampanye hitam) yang mendiskreditkan (baca: menjelek-jelekan) lawan politik terbukti kerap terjadi.

Kampanye hitam dilakukan oleh mereka yang berhati hitam (black-heart) dan bermuka-tebal (thick-face).

Sejatinya mereka tak punya gagasan cemerlang yang bisa dibanggakan untuk dijadikan tema kampanye. Berdebat dalam forum publik. Tak berani untuk saling adu gagasan dalam diskursus yang mencerahkan.

Sehingga memelintir isu untuk mengadu domba lawan politik jadi jalan pintas. Ini ciri khas sikap para pengecut. Maaf.

Penulis adalah Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Perspektif (LKSP) Jakarta

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya