Berita

Paus Fransiskus/Net

Dunia

Paus Fransiskus: Gereja di AS Terbelakang

KAMIS, 31 AGUSTUS 2023 | 14:43 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kritik tajam terhadap sejumlah pemimpin Gereja Katolik di Amerika Serikat dilontarkan oleh Paus Fransiskus. Ia menyatakan keprihatinannya atas pergeseran doktrin Kristen demi ideologi politik yang kini dianut oleh beberapa pemimpin Gereja.

Hal tersebut disampaikan Paus dalam pertemuan pribadinya dengan ordo Jesuit di Lisbon pada awal bulan ini.

“Dengan beralih ke ideologi (politik) untuk mendapatkan dukungan, Mereka telah kehilangan tradisi yang sebenarnya. Dengan kata lain, ideologi Mereka menggantikan iman,” kata Paus Fransiskus dalam transkrip pertemuan yang dipublikasikan Senin.

Seperti dikutip New York Times, Kamis (31/8) pernyataan  Fransiskus ini muncul setelah seorang Yesuit berbicara tentang pertemuannya dengan sejumlah umat Katolik dan uskup yang menyuarakan kritik terhadap kepemimpinan dan pandangan Vatikan selama setahun terakhir di Amerika Serikat.

Dalam pernyataannya, Fransiskus mengungkapkan ketegangan yang sedang berkembang antara Vatikan dengan beberapa pemimpin gereja di AS, atas upaya Paus untuk modernisasi Gereja Katolik.

Adanya perbedaan pandangan membuat Fransiskus menggambarkan gereja di AS sebagai gereja yang "terbelakang" dan mengatakan bahwa gereja mestinya memiliki sikap yang sangat kuat, terorganisir, dan reaksioner.

Ia memberikan peringatan bahwa pandangan seperti ini dapat menghasilkan suasana yang kontraproduktif, yang bertentangan dengan nilai-nilai Kristen.

"Saya ingin mengingatkan orang-orang ini bahwa keterbelakangan tidak ada gunanya, dan mereka harus memahami bahwa ada evolusi yang benar dalam pemahaman pertanyaan tentang iman dan moral," kata Fransiskus, yang menyoroti adanya kemungkinan perubahan dalam interpretasi dan pemahaman doktrin gereja.

Sejauh ini, selama sepuluh tahun masa jabatannya, Paus yang berusia 86 tahun itu diketahui telah berupaya untuk memodernisasi Gereja Katolik, namun hal tersebut telah menimbulkan ketidaksetujuan dari beberapa pemimpin yang lebih konservatif di Amerika Serikat.

Pandangan kontroversial Paus seperti hubungan sesama jenis, panggilan untuk perhatian global terhadap perubahan iklim, menganjurkan perceraian dalam kondisi tertentu, serta menghapuskan selibat atau aturan tidak menikah bagi para pendeta telah membuatnya banyak mendapat kritikan.

Sebagai respons terhadap kritik tersebut, Paus Fransiskus mengingatkan bahwa keberagaman pandangan adalah suatu hal yang alami dalam gereja dan tidak seharusnya dianggap sebagai penghalang bagi kemajuan dan pembaruan.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

UPDATE

Korupsi Menggila, Bangsa Ini Dibawa ke Mana?

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:31

Resesi AS Cuma Omon-Omon, Dolar Tembus Rp16.400

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:29

Legislator PAN Ungkap Ada Perang Mafia di Tubuh Pertamina

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:16

DPR: Kehadiran Pak Simon di Pertamina Getarkan Indonesia

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:07

BI dan State Bank of Vietnam Sepakat Perkuat Kerja Sama Bilateral

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:56

Masa Jabatan Ketum Partai Digugat di MK, Waketum PAN: Itu Masalah Internal

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:54

Anggaran FOLU Net Sink 2030 Non APBN Bisa Masuk Kategori Suap

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:54

Pandawara Group Sampaikan Kendala ke Presiden, Siap Berkolaborasi Atasi Sampah

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:39

DPR Pertanyakan Pertamina soal ‘Grup Orang-orang Senang’

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:37

Menhan: 3 Pasal UU TNI Bakal Direvisi

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:24

Selengkapnya