Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

Inggris: Chatbot AI Bisnis Rentan Diretas

KAMIS, 31 AGUSTUS 2023 | 11:56 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kecerdasan buatan (AI) chatbot yang diintegrasikan ke dalam sektor bisnis, dinilai rawan mengalami peretasan hingga penipuan.

Pusat Keamanan Siber Nasional (NCSC) Inggris pada Rabu (30/8) mengatakan para ahli belum bisa memastikan seberapa aman aplikasi AI seperti Large language model (LLM) dan yang terbaru ChatGPT Enterprise jika diaplikan secara menyeluruh pada sektor bisnis.

Selain digunakan sebagai chatbot oleh sebagian pengguna, kini chatbot AI juga berpotensi digunakan untuk pekerjaan layanan customer service.

Peneliti dari NCSC berulangkali menemukan bahwa chatbot bisa diretas sehingga AI melakukan tindakan kejahatan dan merugikan pelanggan maupun pihak bisnis.

"Misalnya, chatbot bertenaga AI yang digunakan oleh bank bisa diretas untuk melakukan transaksi tidak sah jika hacker menyusun kuerinya dengan tepat," ungkap laporan itu, seperti dimuat XM News.

Peneliti NCSC tidak menyarankan produk AI dilibatkan dalam transaksi atas nama pelanggan.

"Mudah-mudahan mereka tidak sepenuhnya mempercayainya. Kehati-hatian serupa juga harus diterapkan pada LLM," tambahnya.

Chief technology officer di perusahaan keamanan siber RiverSafe, Oseloka Obiora menilai AI untuk bisnis bisa berbahaya jika para pemimpin bisnis gagal melakukan pemeriksaan yang diperlukan.

“Daripada langsung mengikuti tren AI terkini, para eksekutif senior harus berpikir ulang,” tegasnya.

Implikasi keamanan dari AI menjadi topik bahasan utama di seluruh dunia. Pihak berwenang di AS dan Kanada mengatakan bahwa mereka juga melihat para peretas memanfaatkan teknologi tersebut.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya