Berita

Boneka lutung telah dipasang di pinggir jalan di New Delhi untuk menakuti monyet menjelang KTT G20/Net

Dunia

Jelang KTT G20, India Sebar Lutung Seukuran Manusia di New Delhi

KAMIS, 31 AGUSTUS 2023 | 09:55 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

India terus berbenah jelang penyelenggaraan KTT G20, salah satunya dengan memasang tiruan lutung seukuran manusia untuk menakut-nakuti monyet kecil dari jalur transportasi dan tempat pertemuan di Ibu Kota New Delhi.

Para pemimpin seperti Presiden AS Joe Biden , Presiden Perancis Emmanuel Macron, Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau termasuk di antara para pemimpin dunia yang akan menghadiri pertemuan puncak yang akan digelar pada tanggal Sabtu dan Minggu (9-10 September) 2023.

Seluruh kota telah dirapikan untuk acara tersebut, pepohonan dan tanaman nampak terawat dan dinding pembatas diberi lapisan cat baru. Namun sejumlah gerombolan kera tetap berkeliaran di kota, merusak taman dan menyerang orang-orang.

Meskipun tidak ada angka resmi mengenai jumlah primata tersebut, diperkirakan puluhan ribu hewan itu hidup di daerah pemukiman manusia, sehingga memicu konflik manusia dan hewan setiap hari.

Salah satu upaya yang dilakukan pihak berwenang untuk mencegah kera mengganggu delegasi internasional, Dewan Kota New Delhi telah mulai menempatkan lutung abu-abu, spesies yang lebih agresif, di sepanjang jalan dekat kawasan Central Ridge.

“Semua lokasi penting, termasuk tempat utama KTT, hotel tempat para pejabat asing dan delegasi akan menginap, dilindungi untuk memastikan gerombolan monyet tidak terlihat di sana selama acara berlangsung,” kata seorang pejabat pemerintah, seperti dikutip dari The National, Rabu (30/8).

Pihak berwenang juga mempertimbangkan untuk mempekerjakan orang yang dapat meniru suara lutung untuk menakut-nakuti kera.

Para ahli mengatakan kehadiran monyet di daerah perkotaan dan semi-perkotaan adalah akibat dari menyusutnya habitat alami mereka dengan cepat, serta ketersediaan makanan.

Upaya-upaya sebelumnya untuk mengendalikan ancaman monyet di Delhi telah menemui kegagalan, termasuk rencana untuk merelokasi hewan-hewan tersebut ke taman satwa liar dan program sterilisasi senilai 54 juta rupee (652.000 dolar AS) yang tidak pernah terwujud karena pihak berwenang tidak dapat menemukan organisasi untuk melaksanakan prosedur tersebut.

Upaya untuk mengusir monyet dari gedung-gedung pemerintah dengan menggunakan pagar listrik, petasan, dan penjaga bersenjatakan ketapel juga tidak berhasil.

Mahkamah Agung tahun lalu mengundang perusahaan-perusahaan untuk menyediakan penolak monyet demi mencegah gerombolan kera rhesus memasuki rumah hakimnya yang luas di kawasan kelas atas Lutyens, distrik pusat dengan keamanan tinggi di ibu kota yang menampung gedung-gedung penting pemerintah, termasuk kantor dan kediaman Perdana Menteri.

Pada 2014, Parlemen India mempekerjakan 40 orang untuk menakut-nakuti monyet dengan meniru pekikan lutung muka hitam.

Di India, yang mayoritas warganya beragam Hindu, memuja monyet sebagai keturunan dewa Hanoman dan menawarkan mereka makanan.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya