Berita

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman/Net

Nusantara

Penggunaan Anggaran Kemiskinan Ekstrem Disorot KPK, Begini Penjelasan Wabup Garut

RABU, 30 AGUSTUS 2023 | 16:26 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kabar adanya penggunaan anggaran penanggulangan kemiskinan ekstrem yang dinilai tidak tepat sasaran oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah sampai ke telinga Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman.

Helmi membenarkan kalau anggaran penanggulangan kemiskinan ekstrem Kabupaten Garut nilainya mencapai Rp 799 miliar. Menurutnya, penyusunan anggaran sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.

“Setahu saya beberapa waktu lalu KPK mengapresiasi besaran anggaran penanggulangan kemiskinan Kabupaten Garut, karena dinilai komprehensif dan melibatkan banyak OPD,” kata Helmi, diwartakan Kantor Berita RMOLJabar, Rabu (30/8).


Soal temuan adanya penggunaan anggaran yang tidak tepat sasaran, ia mengaku tidak tahu secara detail   alokasi dana yang nilainya hampir mencapai Rp 800 miliar tersebut.

“Bagaimanapun ini jadi bahan evaluasi buat kami, supaya ke depan semua anggaran penanggulangan kemiskinan bisa efektif dan tepat sasaran,” tutur Helmi.

“Secepatnya dinas terkait akan memberikan penjelasan lengkap,” lanjutnya.

Helmi menekankan, Pemkab Garut tegak lurus dengan arahan pemerintah pusat dalam program penanggulangan kemiskinan ekstrem.

“InsyaAllah, baik Pak Bupati, saya, dan semua jajaran Pemkab Garut bersungguh-sungguh dalam menjalankan arahan pemerintah pusat,” pungkasnya.

Sebelumnya, Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan mengatakan, dalam Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Kabupaten Garut pada APBD 2023 menganggarkan belanja untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem sebesar Rp799.305.947.474 (Rp799 miliar). Namun anggaran sebesar itu ternyata tidak ada dialokasikan untuk bantuan sosial kepada masyarakat.

"Kita temukan bahwa di Kabupaten Garut anggaran kemiskinan ekstremnya sudah benar nih, Rp799 miliar, persentase oke. Tapi kita lihat dalamnya, ada honor, belanja alat kantor, ada makan. Bansos individu malah enggak dikasih," ujar Pahala seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (29/8).

Mirisnya, lanjut Pahala, dalam anggaran sebesar itu, malah digunakan pihak Pemkab Garut untuk perjalanan dinas ke luar negeri sebesar Rp784.305.00 (Rp784 juta).

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya