Berita

Ketua Kadin Sumut Firsal Ferial Mutyara/RMOL

Nusantara

Ketidakpastian Global Tinggi, Ketua Kadin Sumut Ingatkan Ancaman Krisis Pangan

RABU, 30 AGUSTUS 2023 | 05:41 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Krisis pangan pasca ketidakpastian global terus terjadi, salah satunya diakibatkan perang Rusia-Ukraina. Maka setiap negara saat ini dihadapkan dengan masalah ketersediaan pangan buat rakyatnya.  

Hal itu disampaikan oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Utara (Sumut) Firsal Ferial Mutyara saat menjadi pembicara pada seminar nasional bertema "Daya Tahan Ekonomi Nasional dan Regional Sumatera Utara di Tengah Ketidakpastian Global" yang diselenggarakan Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (IKAFEB USU) di Gedung Bank Indonesia, Sabtu (26/8) lalu.

“Sekarang banyak negara mulai mengamankan stok kecukupan pangan mereka,” kata Firsal dikutip Kantor Berita RMOLSumut, Selasa (29/8).
 

 
“Dua hari lalu saya bertemu dengan Konsulat Singapura, mereka sedang berupaya memenuhi stok pangan. Jadi ke depan situasi bukan aman-aman saja. Belum lagi misalnya ke depan jika India benar-benar menahan beras dan gula mereka, itu akan berbahaya bahkan sampai ke Sumut,” tuturnya.

Menurut dia, Sumut bukanlah pemain inti beras dan gula, jadi ini harus diantisipasi agar jangan ada krisis pangan ke depannya. Apalagi, lanjut dia, jika dilihat salah satu sumber masalah inflasi Sumut adalah penyediaan pangan.

“Coba kita lihat faktor penyumbang inflasi Sumut termasuk komoditas beras, cabai dan bawang. Jika ke depan kita tak mengantisipasi situasi global bukan tidak mungkin kebijakan pengetatan pangan yang dilakukan negara lain akan mengimbas ke Sumut,” ucapnya.

Di forum itu Firsal juga menjelaskan kontribusi ekonomi Sumut terhadap perekonomian nasional.

“Kita lihat data kontribusi daerah ini ke nasional 5,2 persen. Sampai di triwulan kedua 2023 PDRB Sumut itu mengalami kenaikan lima persen dibanding tahun lalu. Harapannya tahun ini tembus di angka Rp1.000 triliun,” jelasnya.

Firsal mengatakan Kadin Sumut sering menyampaikan ke Pemprov bahwa perputaran uang di daerah saat ini didominasi swasta.

"Dengan melihat peran APBD yang Rp80 triliun dibanding PDRB yang Rp1.000 triliun menunjukkan besarnya peran swasta dalam perekonomian Sumut. Lebih dari 40 persen ekonomi kita didominasi swasta pada sektor perkebunan, pertanian dan setelahnya jasa.," pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya