Cacing gelang hidup telah dikeluarkan dari lobus frontal kanan pasien/Net
Cacing gelang ditemukan hidup dan bergerak di otak seorang perempuan asal Inggris berusia 64 yang tinggal New South Wales, Australia.
Mengutip Sky News pada Selasa (29/8), perempuan itu dirawat di rumah sakit awal tahun 2021 setelah menderita sakit perut, diare, diikuti batuk kering dan berkeringat pada malam hari selama tiga minggu.
Setahun berikutnya, kondisinya semakin memburuk. Dia mulai mengalami gejala pikun dan depresi. Hingga akhirnya perempuan itu dirujuk ke rumah sakit pusat di Canberra.
Saat pemeriksaan MRI pada otaknya, ditemukan seekor cacing motil (sejenis cacing gelang parasit) hidup di lesi lobus frontal otak perempuan tersebut.
Dokter ahli melakukan prosedur pembedahan dan berhasil mengeluarkan cacing gelang berukuran panjang 8cm dan diameter 1 mm.
Menurut jurnal jurnal Emerging Infectious Diseases, kasus cacing yang hidup dalam otak manusia belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah medis.
Biasanya, cacing parasit ini hidup di saluran pencernaan ular piton karpet yang berasal dari negara bagian New South Wales, Australia. Namun belum pernah ditemukan di otak spesies mana pun sebelumnya.
Meski belum dapat dipastikan, tetapi para ahli medis menduga wanita tersebut secara tidak sengaja menelan telur cacing melalui sayuran yang terkontaminasi kotoran ular berparasit.
"Setelah telur menetas di dalam tubuhnya, diyakini larva tersebut memulai perjalanan ke otaknya. Ini bisa karena obat yang diminum membahayakan sistem kekebalan tubuhnya," ungkap petugas media di RS Canberra.
Setengah tahun setelah operasi, perempuan Inggris itu tetap mendapatkan pemantauan secara ketat dari pihak medis.
Sebab, merujuk hasil penelitian pada tikus, telur cacing dapat bertahan di dalam tubuh selama lebih dari empat tahun.