Berita

Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani/Ist

Politik

Setuju Batas Usia Capres-Cawapres Diturunkan, PPP Sarankan Lewat Revisi UU Pemilu

MINGGU, 27 AGUSTUS 2023 | 23:37 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak mempersoalkan syarat batas usia minimum Capres-Cawapres diturunkan. Akan tetapi, hal tersebut harus dilakukan dengan merubah UU 7/2017 tentang Pemilu, bukan melalui Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kalau misalnya ditanya ke saya pribadi, saya berpendapat yang paling ideal ya, saya setuju tidak masalah kalau memang mau diturunkan, tetapi yang paling ideal adalah dengan merubah UU 7/2017," ujar Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani dalam acara Diskusi Forum Guru Besar dan Doktor Insan Cita berjudul "Mahkamah Konstitusi dan Usia Calon Presiden/Wakil Presiden" melalui virtual, Minggu malam (27/8).

Arsul mengaku khawatir, jika perubahan batas usia minimum Capres-Cawapres diberikan kepada MK, maka nantinya DPR dan pemerintah sebagai pembentuk UU akan kesusahan ketika MK terus menerus masuk ke wilayah yang merupakan open legal policy.


"Bagi saya sih sebetulnya sekali lagi, terlepas dari dikaitkan dengan katakanlah sosok tertentu, kalau buat saya nggak masalah. Saya sampaikan, PPP akan dukung kalau diturunkan dari 40 jadi 35, termasuk soal itu, tetapi mekanismenya mestinya lebih baik melalui revisi UU ya," jelas Arsul.

Karena menurut Arsul, soal syarat usia Capres-Cawapres diturunkan bukan hanya untuk anaknya Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka yang disebut akan menjadi Cawapres, melainkan juga bisa bermanfaat untuk yang lainnya.

"Nah yang kita ingin tunggu misalnya, MK kan bisa juga tapi yang belum disebutkan oleh Mas Ali Safaat, bisa juga kemudian memang kemudian diturunkan, tapi tidak diberlakukan di pemilu ini kan bisa juga begitu, untuk yang akan datang, itu beberapa kemungkinan," pungkas Arsul.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya