Berita

Menteri Keuangan Australia Jim Chalmers/Net

Dunia

Australia Pantau Tanda-tanda Kemunduran Ekonomi China

MINGGU, 27 AGUSTUS 2023 | 21:54 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Mundurnya perekonomian China tengah menjadi perhatian serius dari pemerintah Australia, karena Beijing merupakan mitra dagang utama Canberra.

Dalam wawancara dengan Sky News, Menteri Keuangan Australia Jim Chalmers mengungkapkan bahwa pemerintahannya sedang mengamati dengan cermat pergerakan ekonomi China yang semakin memburuk, karena tanda-tanda pelemahan itu dikhawatirkan dapat memberikan tekanan terhadap perekonomian negara.

"Sangat memprihatinkan melihat pelemahan dalam beberapa minggu dan bulan terakhir pada perekonomian China karena hal ini dapat memiliki implikasi yang jelas bagi kita di Australia," ujar Menteri Chalmers.

Seperti dikutip Asia One pada Minggu (27/8), China merupakan mitra dagang utama bagi eksportir bahan mentah Australia, dengan nilai perdagangan tahunan sebesar 285 miliar dolar Australia (Rp 2.799 triliun).

Namun, ekonomi terbesar kedua di dunia ini dilaporkan sedang menghadapi serangkaian masalah, termasuk kemerosotan di sektor properti, penurunan belanja konsumen, dan perlambatan pertumbuhan kredit.

“Di China mereka menghadapi pertumbuhan yang lebih lambat, mereka mengalami deflasi, ada kekhawatiran di sektor properti dan sektor perbankan mereka, ekspor mereka juga melambat. Kekhawatiran kami terhadap China khususnya adalah sesuatu yang kami pantau dengan cermat," kata Chalmers.

Penurunan itu disebut juga akan jauh lebih melemahkan pertumbuhan ekonomi di Australia, karena perlambatan China dan kenaikan suku bunga Australia.

Saat ini, pemerintah Canberra sendiri telah mendesak para eksportir untuk tidak terlalu bergantung pada China di tengah keputusan Reserve Bank of Australia untuk mempertahankan suku bunga pada tingkat yang sama selama bulan Agustus, setelah menaikkannya sebesar empat poin persentase selama 16 bulan untuk mengendalikan inflasi.

"Dengan keseluruhan kondisi yang ada, arah perjalanan ekonomi kami saat ini cukup jelas. Perlambatan," kata Chalmers.

Data menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Australia pada kuartal pertama hanya mencapai 0,2 persen, mencatat laju terendah dalam satu setengah tahun terakhir, karena tingginya harga dan kenaikan suku bunga melemahkan belanja konsumen.

Situasi ini menimbulkan perhatian serius di kalangan pengamat ekonomi dan pelaku bisnis di Australia, yang kini berharap agar langkah-langkah yang tepat dapat diambil untuk meminimalkan dampak yang mungkin timbul akibat perlambatan ekonomi di China.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya