Berita

Presiden Rusia Vladimir Putin/Net

Dunia

Lukashenko Akui Dapat Info terkait Ancaman Pembunuhan terhadap Prigozhin

SABTU, 26 AGUSTUS 2023 | 10:20 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Saat ini banyak pihak yang menyalahkan Presiden Rusia Vladimir Putin atas kecelakaan pesawat Yevgeny Prigozhin, pendiri perusahaan militer swasta (PMC) Wagner. Bahkan, tidak sedikit yang mencurigai Putin sebagai orang yang memerintahkan pembunuhan tersebut.

Presiden Belarus Aleksander Lukashenko menepis semua kecurigaan itu dengan mengatakan ia mengenal sosok Putin dengan baik dan Putin sama sekali tidak ada hubungannya dengan peristiwa itu.

“Saya tidak bisa mengatakan siapa pelakunya. Saya tidak akan menjadi pembela bahkan bagi kakak laki-laki saya. Tapi saya kenal Putin. Ia adalah orang yang penuh perhitungan, sangat tenang, bahkan lamban dalam mengambil keputusan mengenai hal lain yang kurang penting. Itu sebabnya saya tidak bisa membayangkan Putin yang melakukannya, dan Putin bersalah. Itu adalah pekerjaan yang terlalu ceroboh dan tidak profesional,” tegasnya, seperti dikutip dari BelTA.


Meski belum mengunjungi lokasi jatuhnya pesawat, Lukashenko menggambarkan bahwa kecelakaan tersebut nampaknya sudah dipersiapkan oleh seseorang yang paham mengenai tubuh pesawat.

"Tahukah Anda bagaimana sebuah rudal dapat menembak jatuh sebuah pesawat terbang? Hanya Panglima Tertinggi yang dapat memerintahkan tentaranya untuk melakukan sesuatu. Kemudian (komandan) unit tentara tertentu akan diperintahkan. Dan dia akan memesan detail pengawakan tertentu," katanya.

Aleksander Lukashenko mencatat bahwa perintah penghancuran pesawat untuk seorang kepala negara adalah sebuah kegilaan, dan Vladimir Putin bukanlah orang seperti itu.

"Perang adalah perang, tapi apa kesalahan ketiga pilot dan pramugari? Separuh orang di sana tidak ada hubungannya dengan 'pawai keadilan' ini," tegasnya.

Ia juga menepis pernah menjanjikan keamanan bagi Prigozhin.

"Saya tidak seharusnya menjamin keamanan Prigozhin. Itu poin pertama. Poin kedua adalah kita tidak pernah berbicara seperti ini,” tegasnya, menekankan bahwa menjamin keamanan penuh yang pernah dibahasnya bersama Prigozhin adalah tentang keselamatannya hanya selama berada di Belarus.

Lukashenko tidak menepis bahwa ia pernah mendengar kabar adanya ancaman pembunuhan terhadap Prigozhin.

"Terakhir kali kami terbang ke UEA, saya menerima beberapa informasi yang sangat serius dari sumber yang dalam tentang upaya pembunuhan terhadap Yevgeny Prigozhin. Saya memberikan instruksi dan dalam waktu dua jam mereka menemukan duta besar Rusia untuk Emirates dan memanggilnya menemui saya. Saya menyerahkan telegram berkode tentang upaya pembunuhan terhadap Prigozhin kepadanya untuk dikirimkan kepada Putin dan Bortnikov di Kremlin,” papar Lukashenko.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya