Berita

ISIS/Net

Dunia

Libya Ringkus Pemimpin ISIS Otak Bom Tripoli Tahun 2018

JUMAT, 25 AGUSTUS 2023 | 09:21 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pihak berwenang Libya meringkus seorang pemimpin utama kelompok teroris ISIS, yang diduga bertanggung jawab atas perencanaan dan pendanaan serangkaian serangan mematikan di Tripoli pada 2018.

Penangkapan yang dilakukan dalam operasi militer gabungan itu dikonfirmasi oleh Perdana Menteri Libya Abdelhamid Dbeibah melalui siaran televisi pada Kamis (24/8).

“Pasukan kami pada Selasa berhasil menangkap seorang pemimpin organisasi teroris Daesh, yang terlibat dalam perencanaan dan komando aksi teroris yang menargetkan lembaga-lembaga negara kami dan pejabat mereka yang gugur,” kata Dbeibah.

Mengutip laporan Al Arabiya pada Jumat (25/8), Dbeibah lebih lanjut memperbarui komitmen pemerintahannya untuk mengatasi ancaman terorisme dalam segala bentuk, serta akan menghukum semua individu yang terlibat dalam aksi tersebut.

Dalam siarannya, perdana menteri yang didukung PBB itu juga menekankan pentingnya memperkuat stabilitas di seluruh wilayah Libya.

Meskipun belum ada rincian yang diungkapkan mengenai identitas maupun kewarganegaraan tersangka ekstremis ini, namun penangkapan itu disebut telah menandai tonggak penting bagi Libya dalam upaya melawan terorisme di negaranya.

Sejak jatuhnya kekuasaan diktator Muammar Gaddafi pada 2011 lalu, ISIS diketahui telah memanfaatkan situasi keamanan Libya yang rapuh, dengan melakukan beberapa serangan mematikan berturut-turut di seluruh negeri.

Beberapa serangan yang telah diakui oleh ISIS di antaranya serangan bom bunuh diri pada 2 Mei 2018 silam, yang menewaskan 14 orang di markas besar Komisi Pemilihan Tinggi Libya di Tripoli.

Serangan lainnya terjadi pada 10 September 2018, ketika kelompok ekstremis tersebut menyerang markas besar Perusahaan Minyak Nasional Libya, yang menewaskan dua orang dan melukai 10 staf.

Terakhir serangan pada 25 Desember 2018, di mana tiga orang tewas, termasuk seorang diplomat Libya, di mana ISIS menargetkan Kementerian Luar Negeri negara itu.

Kelompok teroris tersebut diketahui juga sempat mendirikan benteng kuat di kota-kota seperti Derna dan Sirte di bagian timur dan utara Libya. Namun, berkat upaya pemerintah dan pasukan keamanan, kedua kota tersebut berhasil dibebaskan, masing-masing pada tahun 2018 dan 2016.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Sekjen AMPG Anggap Qodari Sedang Melawak

Rabu, 22 Mei 2024 | 01:56

PK Ditolak MA, Alex Noerdin Tetap Jalani Vonis 9 Tahun Penjara

Rabu, 22 Mei 2024 | 01:36

Pemilik Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Bakal Diperiksa Polisi

Rabu, 22 Mei 2024 | 01:11

Tingkatkan Realisasi KPR Nonsubsidi, BTN Resmikan Sales Center Baru di 3 Kota Besar

Rabu, 22 Mei 2024 | 00:51

Tani Merdeka Bangun 7.200 Posko Pemenangan Sudaryono

Rabu, 22 Mei 2024 | 00:28

WWF ke-10 Aman dan Kondusif, Menteri PUPR Apresiasi Pengamanan TNI-Polri

Rabu, 22 Mei 2024 | 00:06

Mangkir dari Panggilan Kejaksaan, Anggota DPRD Madiun Dianggap Lecehkan Hukum

Selasa, 21 Mei 2024 | 23:49

Supian Suri Dilaporkan ke KASN dan BKN Jelang Pilkada 2024

Selasa, 21 Mei 2024 | 23:42

Nyaru jadi Bengkel, Industri Rumahan Narkotika Ini Mampu Memproduksi Jutaan Tablet

Selasa, 21 Mei 2024 | 23:20

KLHK Lanjutkan Safari Sosialisasi FOLU Net Sink 2030 di Yogyakarta

Selasa, 21 Mei 2024 | 23:16

Selengkapnya