Berita

Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Benny Wenda/Ist

Politik

Tolak Aksi Kekerasan, Delegasi RI Walk Out saat Benny Wenda Berpidato di Forum MSG

JUMAT, 25 AGUSTUS 2023 | 02:20 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Melanesian Spearhead Group (MSG) di Port Vila, Vanuatu, pada Rabu (23/8) lalu ada kejadian yang menyedot perhatian dunia internasional. Delegasi Republik Indonesia walk out (WO) atau keluar dari forum saat Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Benny Wenda hendak menyampaikan pidato.

Perwakilan RI yang dipimpin Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Pahala Mansury, melakukan WO untuk menunjukkan  sikap Indonesia yang menolak aksi kekerasan kelompok separatis.

Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah, aksi WO sangat lazim dilakukan dalam dunia diplomasi. Negara-negara lain seperti Amerika Serikat, para diplomatnya juga kerap meninggalkan ruangan ketika negara lawan politiknya tengah berbicara di forum internasional.


"Indonesia tidak bisa menerima seseorang yang seharusnya bertanggung jawab atas aksi-aksi kekerasan bersenjata di Papua, termasuk penculikan, diberi kesempatan berbicara di forum yang terhormat tersebut," kata Faizasyah dikutip dari media, Kamis (24/8).

Status Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan ULMWP oleh Pemerintah RI saat ini sudah dikategorikan sebagai Kelompok Separatis dan Teroris (KST) yang bertentangan dengan hukum di Indonesia.

MSG merupakan forum negara-negara Melanesia yang dibentuk pada 1998 di Port Vila, Vanuatu. ULMWP selama ini berstatus observer atau pemantau di MSG dan akan menjadi anggota penuh. Indonesia menjadi salah satu anggota MSG ini karena memiliki jutaan warga Melanesia.

Forum ini juga kerap menjadi wadah ULMWP dalam mengemukakan aspirasinya sebagai bentuk provokasi dan pencarian dukungan agar Papua dapat memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hingga saat ini, Papua masih menjadi bagian yang tak terpisahkan dari NKRI, sehingga keberadaan ULMWP seharusnya tak mendapat pengakuan di forum internasional.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya