Berita

Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov/Net

Dunia

Lavrov: Macron dan Pendahulunya Sama Saja, Sok-sokan Ingin jadi Juru Damai tapi Bohong

KAMIS, 24 AGUSTUS 2023 | 23:49 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Moskow tidak terlalu menanggapi tawaran Prancis yang ingin menengahi konflik Rusia-Ukraina.

Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov bahkan menilai langkah itu diambil Prancis kemungkinan besar hanya untuk mencari perhatian dunia di tengah kesulitan yang saat ini mengerubungi Eropa.

Menurut Lavrov, sangat mengherankan jika Prancis ingin menjadi penengah, sementara belum lama ini presidennya menggembar-gemborkan akan mengirim rudal ke Kyiv untuk membantu pasukan Ukraina dalam perang melawan Rusia.

“Mengetahui apa yang terjadi di Eropa saat ini, kemungkinan besar -keinginan untuk menjadi penengah- adalah keinginan untuk menjadikan dirinya pusat perhatian, keinginan untuk menunjukkan betapa aktifnya Anda dan betapa Anda perlu didukung,” ujarnya kepada wartawan, Senin (24/8), seperti dikutip dari TASS.

Ia merujuk pada pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron baru-baru ini tentang niatnya memasok rudal jarak jauh kepada Kyiv, tetapi pada saat yang sama Prancis ingin memainkan peran sebagai mediator dan meminta Presiden Rusia Vladimir Putin juga melakukan hal tersebut.

Prancis tidak perlu "sok-sokan" dan berkoar-koar jika ingin menjadi penengah, menurutnya, cukup lakukan dengan cara yang tepat dan tidak mengirimkan pasokan senjata.

"Ngapain membuat pernyataan publik dan riuh, mengenai satu masalah atau lainnya: bahwa kami akan menjadi mediator, bahwa kami akan memberikan sejumlah rudal jarak jauh untuk ditembakkan ke wilayah Rusia. Sulit bagi saya untuk melihat sesuatu yang rasional dalam pernyataan ini," tegas Lavrov.

Ia melihat ada kesamaan antara Macron dengan pendahulunya.

“Pendahulu Tuan Macron, Tuan (Presiden Francois) Hollande, adalah seorang mediator, penjamin perjanjian Minsk, dan kemudian tahun lalu dia tiba-tiba berkata dengan bangga: 'Kami tidak ingin memenuhi apa pun di sana. Kami harus mengulur waktu untuk memompa Ukraina dengan senjata melawan Rusia,'" Lavrov mengingat kembali kata-kata mantan presiden Prancis tersebut, dan mencatat bahwa perjanjian Minsk telah didukung oleh Dewan Keamanan PBB.

“Jadi ketika Macron mengatakan, ‘Mari kita berikan rudal jarak jauh kepada Ukraina,’ itu adalah hal yang sama yang dikatakan Hollande ketika dia menjadi mediator,” ujar Lavrov.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya