Berita

Presiden China Xi Jinping dalam KTT BRICS pada 2018/Net

Dunia

Di KTT BRICS, Xi Jinping: Dunia Tak Bisa Diatur Hanya oleh Negara Kuat

KAMIS, 24 AGUSTUS 2023 | 00:16 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Dalam langkah menjawab peluang pembangunan bersama, Presiden China Xi Jinping mendesak negara-negara BRICS untuk menjunjung tinggi keadilan, serta meningkatkan tata kelola global.

Seruan tersebut disampaikan Xi dalam pidatonya di KTT ke-15 BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan pada Rabu (23/8). Ia menekankan pentingnya memperkuat tata kelola global guna berbagi peluang pembangunan bersama serta mengatasi tantangan global.

Menurutnya, tindakan tersebut memerlukan partisipasi aktif dan konsensus dari seluruh komunitas internasional, serta negara-negara BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Dalam kesempatan tersebut, Xi menggarisbawahi bahwa peraturan internasional terkait hal tersebut harus segera dihasilkan dan ditegakkan bersama seluruh negara, dengan mengacu pada prinsip-prinsip dasar Piagam PBB.

"Peraturan internasional harus ditulis dan ditegakkan bersama oleh semua negara berdasarkan tujuan dan prinsip Piagam PBB, bukan ditentukan oleh negara-negara yang mempunyai kekuatan atau suara paling keras," ujarnya, seperti dimuat Xinhua.

Xi dalam pidatonya mengkritik langkah-langkah yang dilakukan oleh sekelompok negara, yang kerap membentuk aturan-aturan sendiri dan memaksakan pandangan mereka sebagai norma-norma internasional, tanpa melibatkan suara dari negara-negara lain.

Ia berpendapat bahwa pendekatan semacam itu hanya akan merusak prinsip-prinsip inklusivitas dan partisipasi yang diperlukan dalam pengembangan peraturan internasional.

Negara-negara BRICS, kata Xi, harus mempraktikkan multilateralisme sejati, menjunjung tinggi sistem internasional yang berpusat pada PBB, mendukung dan memperkuat sistem perdagangan multilateral yang berpusat pada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan menolak upaya untuk menciptakan lingkaran kecil atau blok eksklusif.

“Kita perlu memanfaatkan sepenuhnya peran Bank Pembangunan Baru, mendorong reformasi sistem keuangan dan moneter internasional, serta meningkatkan keterwakilan dan suara negara-negara berkembang,” pungkasnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya