Berita

Mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra, saat tiba di bandara Don Mueang setelah kembali dari pengasingan pada 22 Agustus 2023/Bloomberg

Dunia

Sehari Setelah Kembali dari Pengasingan, Mantan PM Thailand Dilarikan ke Rumah Sakit

RABU, 23 AGUSTUS 2023 | 14:13 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Setelah lima belas tahun berada di pengasingan dan kembali ke Thailand pada Selasa (22/8), mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, dikabarkan telah dilarikan ke rumah sakit pada Rabu (23/8).

Thaksin, yang telah dua kali menjadi perdana menteri dan digulingkan dalam kudeta tahun 2006, dikabarkan mengalami berbagai masalah kesehatan yang memerlukan perawatan medis.

Dalam sebuah pernyataan resmi, Juru Bicara Departemen Koreksi, Sitthi Sutivong, mengungkapkan bahwa pada Selasa malam, tim medis penjara melaporkan bahwa Thaksin mengalami kesulitan tidur, tekanan darah tinggi, dan kadar oksigen darah yang rendah.


"Kami telah memutuskan untuk memindahkan Thaksin Shinawatra dari karantina penjara ke RS Polisi. Dia menderita beberapa masalah kesehatan, terutama terkait dengan penyakit jantung," ujar juru bicara tersebut.

Lantaran fasilitas medis di penjara yang tidak memadai, para dokter merekomendasikan pemindahan ke rumah sakit polisi, agar Thaksin mendapatkan perawatan yang lebih baik.

Seperti dikutip Al Arabiya, kembalinya mantan PM itu ke Thailand bertepatan dengan kembalinya partainya, Pheu Thai, ke pemerintahan melalui kesepakatan pembagian kekuasaan dengan partai-partai pro-militer, yang memicu spekulasi luas tentang kesepakatan untuk mempersingkat masa penahanannya.

Thaksin yang didakwa bersalah atas penyalahgunaan kekuasaan dan beberapa pelanggaran kriminal lain telah lama berargumen bahwa kasus-kasus itu bermotif politik.

Meski begitu, ia mengatakan bahwa ia bersedia diadili dan kembali ke rumah, untuk melihat cucu dan anak-anaknya di usia tuanya.

Mantan PM tersebut merupakan sosok yang populer dan dicintai oleh jutaan warga pedesaan Thailand karena kebijakan populisnya di awal tahun 2000-an, namun ia menjadi sasaran dari kelompok royalis dan pro-militer negara itu, yang berusaha menjauhkan dia dan sekutunya dari kekuasaan, sejak dua dekade lalu.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya