Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Evergrande Ajukan Bangkrut, Krisis Real Estat di Tiongkok Dimulai

SELASA, 22 AGUSTUS 2023 | 21:55 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pengajuan kebangkrutan oleh raksasa real estat Tiongkok, Evergrande, telah memicu kekhawatiran di berbagai sektor dan pasar global.

Dalam laporan yang dimuat CNN, kebangkrutan tersebut telah menjadi tanda awal dari krisis real estat di Beijing setelah selama puluhan tahun, Evergrande - yang pernah menjadi salah satu pengembang real estat paling sukses di Tiongkok - mencoba memenuhi permintaan perumahaan yang tinggi saat Beijing mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat.

Namun, para pengembang rumah sering kali menjual unit apartemen kepada pembeli sebelum konstruksi selesai, yang semakin meningkatkan utang yang signifikan yang dihadapi perusahaan real estat tersebut.


Seperti dimuat ANI News, Selasa (22/8), kisah kejatuhan Evergrande dimulai pada 2021, ketika pemerintah pusat berupaya membatasi pinjaman berlebihan untuk mencoba memperlambat kenaikan harga rumah, guna memutus sumber pendanaan utama bagi pengembang properti.

Saat itu, Evergrande, yang terbebani oleh utang senilai 300 miliar dolar (Rp 4.596 triliun), mengalami kesulitan dalam mengumpulkan dana yang diperlukan untuk membayar kewajibannya. Perusahaan ini gagal membayar kewajibannya kepada bank, yang memicu kepanikan pasar.

Gelombang gagal bayar ini kemudian merambat ke pasar real estat China, yang menyebabkan banyak proyek konstruksi terhenti, menyebabkan banyak pembeli pra-penjualan tidak memiliki rumah baru dan beban utang yang besar.

Evergrande yang mengajukan kebangkrutan Bab 15, mengambil langkah yang memungkinkannya menggunakan undang-undang kebangkrutan AS untuk merestrukturisasi utangnya. Proses ini diperkirakan akan memakan waktu, karena utang luar negeri Evergrande mencapai sekitar 19 miliar dolar AS (Rp 291 triliun).

Pengajuan kebangkrutan ini juga memiliki dampak global, karena perusahaan-perusahaan internasional terlibat dalam bisnis dengan Evergrande dan pasar finansial global merespons situasi ini dengan kekhawatiran.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya