Personel militer Prancis saat menyapu dan membongkar alat peledak improvisasi (IED), di Bandara Internasional Baghdad pada 19 Maret 2018/AFP
Seorang anggota tentara Prancis tewas dalam sebuah latihan anti-terorisme di Irak pada Minggu (20/8).
Pemerintah Prancis telah mengonfirmasi kematian ini, yang disebut sebagai kasus kematian kedua terhadap angkatan bersenjata mereka yang tewas dalam tiga hari terakhir di Irak.
Mengutip laporan
Al Arabiya, Senin (21/8), identitas personel militer yang gugur itu diidentifikasi sebagai Warrant Officer Nicolas Latourte, yang dikabarkan sempat mengalami luka serius saat terlibat dalam latihan pertempuran perkotaan yang intens di Irak.
"Warrant Officer Nicolas Latourte mengalami luka serius selama latihan dan segera dievakuasi dengan helikopter menuju rumah sakit militer di Erbil. Namun sayangnya, ia tidak dapat diselamatkan," bunyi pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Pertahanan Prancis.
Dalam penjelasannya, Menteri Pertahanan Sebastien Lecornu menuturkan bahwa Latourte sedang menjalankan misi penting untuk melatih angkatan bersenjata Irak untuk memerangi ancaman terorisme di Irak.
Menanggapi insiden ini, Presiden Emmanuel Macron ikut berduka atas kehilangan tersebut dan mengungkapkan belasungkawa melalui unggahannya di platform media sosial X.
"Di Irak, mereka mempertahankan cita-cita kami. Beberapa hari setelah Sersan Baptiste Gauchot, Warrant Officer Nicolas Latourte kehilangan nyawanya saat menjalankan misinya. Negara bergabung dalam rasa sakit yang luar biasa kepada keluarga dan kerabat mereka," tulis Macron dalam pernyataannya.
Pada Jumat sebelumnya, Sersan Gauchot, seorang tentara Prancis yang turut terlibat dalam misi pelatihan Operasi Chammal di Irak dikabarkan juga meninggal dunia akibat insiden kecelakaan lalu lintas.