Otoritas bea dan cukai China menangguhkan impor buah mangga dari Taiwan mulai Senin (21/8) ini, setelah ditemukan adanya hama pada buah-buahan tersebut.
Tindakan terbaru yang menargetkan pertanian Taiwan ini telah menambah ketegangan baru dalam hubungan kedua negara.
Sejak tiga tahun terakhir, Taiwan, yang diklaim China sebagai bagian dari wilayahnya sendiri, telah mengeluhkan larangan impor China atas berbagai barang pertanian dan perikanannya, termasuk nanas dan ikan kerapu, dengan mengatakan tindakan tersebut merupakan bagian dari kampanye tekanan China.
"Kementerian Pertanian sangat menyesalkan bahwa China telah berulang kali melanggar praktik internasional dan secara sewenang-wenang menghentikan perdagangan tanpa dialog ilmiah," kata kementerian itu dalam pernyataannya, seraya menambahkan bahwa kementerian belum menerima keluhan hama dari tujuan ekspor negara lain.
Mengutip laporan
Asashi Shimbun, pengumuman tersebut dibuat beberapa hari setelah Wakil Presiden Taiwan William Lai pulang dari kunjungan singkatnya ke AS yang membuat Beijing marah.
Kantor Urusan Taiwan China telah memberikan alasan bahwa hama yang dikenal sebagai kutu putih markisa ditemukan pada sejumlah kiriman mangga dari impor Taiwan tahun ini.
“Langkah-langkah yang disebutkan di atas adalah tindakan pencegahan keamanan biologis yang normal, ilmiah dan masuk akal, dan mematuhi undang-undang, peraturan, dan standar daratan yang relevan guna melindungi sektor pertanian,” kata otoritas tersebut.
Meskipun sektor pertanian bukan menjadi pilar utama dalam ekonomi Taiwan yang lebih fokus pada industri teknologi, namun komunitas pertanian dan perikanan di pulau tersebut dikhawatirkan akan terguncang atas penangguhan tersebut.