Berita

Deputi Kemenko Marves, Septian H. Seto/Net

Politik

Kata Faisal Basri Nilai Tambah Hilirisasi Nikel Lari ke China, Ini Bantahan Anak Buah Luhut

SABTU, 19 AGUSTUS 2023 | 21:30 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Program pemerintah terkait hilirisasi nikel nampaknya menguntungkan pihak asing, bukan Indonesia.

Bisa jadi dominasi bangsa asing dalam hal ini China, justru tidak berikan nilai tambah dalam industri nikel ini.

Kritik itu disampaikan Ekonom Senior Universitas Indonesia Faisal Basri dalam diskusi bertema "Silang Pendapat Hilirisasi Nikel, Untungkan China?" yang ditayangkan akun YouTube Yusron Senpai, Sabtu (19/8).

"Lebih persisnya nilai tambah yang diibaratkan oleh smelter nikel sebagai besar lari ke China, setidaknya kira-kira 90 persen," kata Faisal.

Persentase tersebut, lanjut Faisal berasal dari beberapa poin. Pertama, kebanyakan pihak yang mengelola batu nikel berasal dari China.

"Pertama, pengusaha sebagian besar pengusaha smelter nikel yang belakangan ini kita ketahui di Indonesia dari China mereka dapat laba dan hak mereka untuk bawa pulang labanya," kata Faisal.

Selanjutnya, perlu modal untuk mengolah bahan baku nikel dan Faisal menyebut modal itu juga berasal dari China berikut serta dengan teknologi.

Lalu, Faisal menyorot tenaga kerja yang dipekerjakan dalam smelter-smelter yang juga banyak berasal dari China.

Faisal pun menegaskan, nilai tambah akan sedikit masuk ke Indonesia, apabila perusahaan smelter membayar pajak PBB tempat industri mereka.

Namun, itu belum cukup menutup persentase keuntungan yang tidak diterima Indonesia.

"Satu lagi lahan tidak mungkin dianginkan, dia di lahan pabriknya. Oleh karena itu, bayar sewa lahan dalam bentuk PBB itu kan tanah negara dan PBB kecil sekali. Sampai sekarang masih sangat yakin kalau nilai tambah lari semua ke China," kata Faisal.

Pendapat Faisal pun dibantah oleh Deputi Kemenko Marves, Septian H. Seto, yang menyebut Indonesia akan mendapat nilai tambah dari hilirisasi nikel sekitar 53,9 persen.

"Kita hitung satu-satu nilai tambah dalam negeri 53,9 persen. Nah dari tadi sumber daya yang dikeluarkan, benar Pak Faisal logikanya, tapi kalau kita breakdown satu-satu ini enggak (seperti itu). Ini paling banyak (nilai tambah) tetap dalam negeri," kata Seto.

Seto pun mengambil contoh produk turunan nikel yakni Nickel Pig Iron (NPI) yang menurutnya proses dari bijih nikel sampai menjadi NPI dapat membuat laba produksi 12 persen.

"Nilai produk akhirnya NPI laba sekitar 12 persen kita omong laba operasi, kalau 12 persen laba operasi itu sudah untuk investor, bayar bunga, untuk cicilan," kata Seto.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya