Berita

Representative Image/Net

Dunia

Penjaga Perdamaian PBB Tarik Pasukan dari Kamp Goundam di Mali

JUMAT, 18 AGUSTUS 2023 | 18:53 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pasukan penjaga perdamaian PBB yang berada di Mali telah menutup pangkalan mereka di Goundam. Mereka bergeser menuju ke wilayah Timbuktu pada Kamis (17/8), dalam Misi Stabilisasi Terintegrasi Multidimensi PBB di Mali (MINUSMA).

Menurut keterangan dari Kepala Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric, misi perdamaian tersebut melibatkan personel dari kontingen militer Pantai Gading, serta petugas polisi PBB dan Satuan Polisi Bangladesh.

Dujarric mengatakan, para penjaga perdamaian telah memberikan bantuan dalam melindungi warga lokal dari serangan berulang dengan menggunakan alat peledak improvisasi di wilayah yang memiliki tingkat ketidakamanan yang sangat tinggi dan hadirnya kelompok ekstremis, terutama di daerah Goundam dan Timbuktu.

Penutupan pangkalan PBB ini dilaporkan berjalan lancar, yang bertujuan memindahkan personel dan perlengkapan dari lokasi-lokasi terpencil ke pusat yang lebih besar, sebelum PBB melakukan penarikan personel secara penuh di Mali.

"Pasukan perdamaian dan perlengkapan dari kontingen akan ditarik secara bertahap ke negara asal mereka, sementara perlengkapan PBB akan dikelola sesuai dengan peraturan dan pedoman keuangan PBB yang berlaku, termasuk kemungkinan transfer ke operasi perdamaian PBB lainnya," jelas Dujarric, seperti dimuat China ORG, Jumat (18/8).

Dalam pernyataan kepada koresponden, kantor juru bicara PBB menegaskan bahwa penarikan pasukan MINUSMA adalah prioritas utama bagi seluruh sistem PBB. Misi ini telah merencanakan proses penarikan yang aman dan teratur hingga 31 Desember 2023, dengan melibatkan kolaborasi erat dengan pemerintah transisi Mali serta koordinasi dengan negara-negara penyumbang pasukan dan polisi, agar aman dari serangan kelompok ekstremis.

Proses penarikan ini sebelumnya diketahui telah dimulai pada 1 Juli sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB yang memerintahkan tindakan ini, dan atas permintaan dari pemerintah transisi Mali.

MINUSMA sendiri telah didirikan DK PBB sejak 2013 lalu, sebagai respons terhadap serangan jihadis yang mematikan di utara Mali.

Misi ini telah menjadi salah satu misi penjaga perdamaian yang paling berisiko. Data PBB mencatat bahwa hingga 30 Juni, total 309 personel MINUSMA telah gugur dalam menjalankan tugas mereka.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Alvin Lim Protes Izin Galangan Kapal Panji Gumilang

Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:56

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jaksa KPK Ungkap Keterlibatan Orang Tua Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor dalam Kasus Gazalba Saleh

Senin, 06 Mei 2024 | 13:05

Sore Ini KPK Umumkan Penahanan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Selasa, 07 Mei 2024 | 14:57

UPDATE

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Ditunjuk jadi Staf Khusus Presiden

Rabu, 15 Mei 2024 | 20:08

Airlangga: Sertifikasi Halal UMKM Diundur 2026

Rabu, 15 Mei 2024 | 19:59

Baleg DPR Usul Usia Presiden dan Wapres Tidak Dibatasi

Rabu, 15 Mei 2024 | 19:55

Tokoh hingga Pejabat Lampung Ramai Melayat Ayah Andi Arief

Rabu, 15 Mei 2024 | 19:53

Kejaksaan Dipercaya Publik Berkat Penanganan Kasus Besar

Rabu, 15 Mei 2024 | 19:43

Revisi UU Penyiaran Melanggengkan Kegemaran Negara dalam Membatasi Kebebasan

Rabu, 15 Mei 2024 | 19:38

Besok Jusuf Kalla jadi Saksi Meringankan untuk Karen Agustiawan

Rabu, 15 Mei 2024 | 19:34

Sandra Dewi Ngibrit Tanpa Bicara Setelah Diperiksa 10 Jam

Rabu, 15 Mei 2024 | 19:29

Polling Institute: Kepuasan Publik kepada Jokowi 77,1 Persen

Rabu, 15 Mei 2024 | 19:21

Kabar Duka, Ayah Andi Arief Meninggal Dunia

Rabu, 15 Mei 2024 | 19:13

Selengkapnya