Prabowo Subianto dan Erick Thohir/Net
Masih ada jalan bagi Menteri BUMN Erick Thohir untuk mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pilpres 2024, dengan kekuatan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
KKIR yang diinisiasi Partai Gerindra bersama PKB, belakangan mendapat tambahan energi dengan bergabungnya Partai Golkar, PAN, dan PBB.
Jalan Erick untuk mendampingi Prabowo, kata pengamat politik Universitas Indonesia, Ade Reza Hariyadi, tidak lain karena peran PAN yang getol Ketua Umum PSSI itu menjadi cawapres.
"Tentu Erick Thohir masih punya peluang muncul sebagai cawapres di KKIR," kata Ade Reza Hariyadi kepada wartawan di Jakarta, Jumat (18/8).
Lanjut Ade, Erick yang juga Anggota Kehormatan Banser Nahdlatul Ulama, hanya perlu meyakinkan PKB dan Golkar dengan menawarkan konsesi-konsesi politik kepada Airlangga Hartarto dan Muhaimin Iskandar selaku ketum masing-masing partai.
"Kan tinggal meyakinkan parpol lain, sehingga dapat diterima oleh Golkar maupun PKB yang juga punya kepentingan maju sebagai cawapresnya Prabowo Subianto," terangnya.
Ade tidak meragukan kesolidan KKIR yang diisi oleh empat partai besar. Menurutnya, Golkar dan PKB akan legowo menerima usulan PAN untuk memasangkan Erick Thohir dengan Prabowo demi memenangkan Pilpres 2024.
"Jika melihat peluang dan komposisi politik KKIR, cukup menjanjikan soliditasnya sepanjang ada kesepakatan tentang figur cawapres yang akan mendampingi Prabowo," pungkasnya.