Berita

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, kiri, dan Menteri Pertahanan China Jenderal Li Shangfu, kanan, berbicara selama pembicaraan mereka di Minsk, Belarusia, Kamis, 17 Agustus 2023/Net

Dunia

Barat Waspada, China Tingkatkan Kerja Sama Militer dengan Belarusia

JUMAT, 18 AGUSTUS 2023 | 12:13 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kunjungan Menteri Pertahanan China, Li Shangfu ke Belarusia pada Kamis (17/8), memantik kekhawatiran Barat tentang potensi transaksi militer yang terkait dengan sekutu mereka, Rusia.

Pasalnya dalam kunjungan tersebut, Li Shangfu menyampaikan rencana China untuk meningkatkan kerja sama militer dengan Belarusia.

Dia bahkan bertemu langsung dengan Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko untuk membicarakan hal tersebut.

"Tujuan kunjungan saya ke Belarusia justru untuk implementasi perjanjian penting di tingkat kepala negara dan penguatan lebih lanjut kerja sama militer bilateral," ungkap Li, seperti dimuat Al Arabiya.

Li tidak merinci jenis kerja sama militer apa yang dimaksud. Tetapi kedua negara sepakat untuk mengadakan latihan bersama tahun depan.

Sementara itu, di hari yang sama, Lukashenko mengeluarkan sebuah pernyataan yang menegaskan bahwa bantuan militer China tidak akan disalurkan kembali ke pihak ketiga, yang merujuk pada Rusia.

Lukashenko mengambil contoh pada senjata nuklir taktis yang ditempatkan Rusia di Belarusia. Berjanji bahwa senjata tidak akan digunakan, kecuali mereka terancam.

“Senjata nuklir, yang ada di Belarusia, tidak akan digunakan jika tidak ada agresi terhadap kami,” tegasnya.

Sementara itu, analis Belarusia Valery Karbalevich mengatakan kunjungan Menhan China bisa menjadi sinyal penting tidak hanya untuk UE dan AS, tetapi juga untuk Ukraina.

"Kunjungan China menunjukkan minatnya untuk bergabung dalam barisan Rusia dan Belarusia," jelasnya.

Karbalevich menambahkan, Ukraina akan semakin waspada karena perang yang berkepanjangan akan memaksa China berpihak.

Menyikapi perang Ukraina, China mengambil posisi netral tetapi tetap menjalin hubungan ekonomi, diplomatik dan perdagangan yang kuat dengan Rusia.

China juga kerap mengkritik Barat karena dinilai terlalu ikut campur dalam konflik dan cenderung memprovokasi.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya