Berita

Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Belarusia, Aleksander Lukashenko/Net

Dunia

Lukhashenko: Putin Tidak Pernah Menyeret Belarusia dalam Perang

JUMAT, 18 AGUSTUS 2023 | 11:21 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Presiden Vladimir Putin tidak pernah menjerumuskan Belarusia dalam pertempuran, meski negara itu selama ini kerap dilaporkan telah digunakan oleh militer Rusia untuk meluncurkan serangan.

Begitu yang disampaikan Presiden Belarusia, Aleksander Lukashenko dalam wawancara dengan jurnalis Ukraina pro-Rusia, Diana Panchenko pada Kamis (17/8).

Menurut penuturan Lukashenko, sekutunya Putin tidak pernah berusaha mendorong Belarusia terlibat dalam perang karena memang tidak akan berdampak besar.

"Melibatkan Belarusia (dalam perang), apa hasilnya? Tidak ada," tegasnya, seperti dimuat Reuters.

Kendati demikian, Lukashenko mengaku akan tetap membantu mitra dekatnya tersebut, terlebih jika invasi Ukraina melebar ke wilayahnya.

"Jika Anda orang Ukraina tidak melintasi perbatasan kami, kami tidak akan pernah berpartisipasi dalam perang ini. Tapi kami akan selalu membantu Rusia. Mereka adalah sekutu kami," kata Lukashenko.

Dia dengan tegas memperingatkan, jika agresi terhadap Belarusia dimulai dari Polandia, Lituania, Latvia, mereka tak segan merespons.

"Belarusia akan menanggapi jika terjadi agresi eksternal, termasuk melalui penggunaan senjata nuklir yang ditempatkan Moskow di wilayahnya," tegasnya.

Presiden Belarusia itu yakin bahwa Putin telah mencapai tujuan dalam operasi militer khususnya di Ukraina. Untuk itu, dia mendorong negosiasi damai untuk membahas nasib wilayah yang dicaplok.

"Tujuannya (Rusia) telah terpenuhi hingga saat ini. Ukraina tidak akan pernah berperilaku begitu agresif terhadap Rusia setelah berakhirnya perang ini," pungkasnya.

Pada Maret lalu, Putin mengumumkan penempatan senjata nuklir taktis di Belarusia sebagai tanggapan atas penyediaan uranium beracun yang akan dikirimkan Inggris ke Ukraina.

Moskow berjanji akan menarik nuklirnya dari Minsk jika Barat juga melakukan hal yang sama atas senjata dan peralatan militernya di Kyiv.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya