Berita

Ketua DPW PKS Jabar, Haru Suandharu/RMOL

Politik

PKS Jabar Soroti Tingginya Angka Kekerasan pada Perempuan dan Anak

JUMAT, 18 AGUSTUS 2023 | 06:46 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jawa Barat menjadi permasalahan serius yang perlu segera diselesaikan. Pasalnya, hingga kini angka kasusnya masih tergolong tinggi.

Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jabar, setidaknya ada 2.001 pengaduan terkait kasus kekerasan hingga tahun 2022.

Ketua DPW PKS Jabar, Haru Suandharu menilai, tingginya kasus tersebut seperti fenomena gunung es. Tak menutup kemungkinan, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di lapangan melebihi jumlah laporan yang diterima dinas terkait saat ini.


"Bisa jadi antara kasus yang terjadi dengan yang dilaporkan bisa jadi jauh bedanya. Jadi saya kira kita belum bisa duduk manis dan tidur nyenyak," kata Kang Haru sapaan karibnya dikutip dari Kantor Berita RMOL Jabar, Kamis (17/8).

Atas dasar itu, Haru mendorong pemerintah terus bekerja mengentaskan persoalan tersebut. Sebab selain kekerasan terhadap perempuan dan anak, Jawa Barat juga masih memiliki pekerjaan rumah lainnya.

"Kalau ada yang bilang sekarang saatnya pemimpin Jawa Barat duduk manis dan tidur nyenyak, saya rasa kurang tepat. Masalahnya masih banyak, dan butuh banyak bantuan pemerintah baik berupa regulasi, anggaran, program, maupun kegiatan," ungkapnya.

Menurutnya, pemerintah perlu mencari solusi agar kasus tersebut bisa diselesaikan mulai dari hulu hingga hilir. Sehingga, kehidupan yang aman dapat dirasakan perempuan dan anak di Jawa Barat.

"Kalau seperti zaman Umar bin Abdul Aziz, pas lihat uang jatuh gak ada yang ambil itu baru bener (bisa duduk manis), tapi kalau belum seperti itu berarti kerjanya masih panjang. Saya kira edukasi, penindakan, mitigasi, harus ditempuh terutama edukasinya," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya