Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

PBB Keluarkan Peringatan Darurat Kemanusiaan Atas Situasi di Sudan

RABU, 16 AGUSTUS 2023 | 20:30 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Sudan berada dalam keadaan darurat kemanusiaan yang meresahkan, dengan lebih dari satu juta individu tercatat telah melarikan diri ke negara-negara tetangga, dan warga di dalam negeri terjebak dalam kondisi krisis makanan dan perawatan medis.

Peringatan itu dikeluarkan oleh PBB pada Selasa (15/8), dengan mengatakan bahwa konflik antara militer dan paramiliter Pasukan Pendukung Cepat (RSF) telah berada di titik yang mengkhawatirkan bagi Khartoum.

"Para petani hampir kehabisan waktu dan kehilangan peluang untuk kembali bercocok tanam, yang akan semakin memperburuk krisis kelaparan bagi mereka dan juga tetangga mereka. Pasokan medis semakin sulit didapatkan. Situasi ini hampir di luar kendali," kata badan-badan PBB dalam pernyataan bersama, seperti dimuat India Today, Rabu (16/8).

Menurut data terbaru yang dirilis Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), perang yang meletus sejak 15 April lalu telah menyebabkan 1.017.449 orang melarikan diri dari Sudan ke negara-negara tetangga, sementara mereka yang mengungsi di dalam negeri diperkirakan mencapai 3.433.025 orang.

Ketegangan yang pecah karena terkait dengan transisi yang direncanakan ke pemerintahan sipil ini membuat warga di ibu kota dan sekitarnya terlibat dalam pertempuran dan serangan setiap harinya, yang terus memakan korban hingga ribuan orang dalam konflik tersebut.

Selain itu, menurut badan penduduk PBB, konflik tersebut juga telah memperlihatkan angka kekerasan dan serangan seksual yang meningkat sebanyak 50 persen yang dialami oleh penduduk Sudan.

Atas kesulitan tersebut, Wakil Ketua Dewan Kedaulatan, Malik Agar mengatakan bahwa penyelesaian konflik ini pada akhirnya harus ditemukan melalui meja perundingan.

"Pada akhirnya, perang ini akan berakhir di meja perundingan," kata Agar, yang berpotensi melunakkan tentara.

Agar menyatakan bahwa situasi ini menuntut pembentukan pemerintahan sementara guna menyediakan layanan dan merevitalisasi infrastruktur bagi masyarakat Sudan.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Razia Balap Liar: 292 Motor Disita, 466 Remaja Diamankan

Senin, 03 Februari 2025 | 01:38

Pemotor Pecahkan Kaca Mobil, Diduga karena Lawan Arah

Senin, 03 Februari 2025 | 01:29

PDIP: ASN Poligami Berpeluang Korupsi

Senin, 03 Februari 2025 | 01:04

Program MBG Dirasakan Langsung Manfaatnya

Senin, 03 Februari 2025 | 00:41

Merayakan Kemenangan Kasasi Vihara Amurva Bhumi Karet

Senin, 03 Februari 2025 | 00:29

Rumah Warga Dekat Pasaraya Manggarai Ludes Terbakar

Senin, 03 Februari 2025 | 00:07

Ratusan Sekolah di Jakarta akan Dipasang Water Purifire

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:39

Manis di Bibir, Pahit di Jantung

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:18

Nasdem Setuju Pramono Larang ASN Poligami

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:03

Opsen Pajak Diterapkan, Pemko Medan Langsung Pasang Target Rp784,16 Miliar

Minggu, 02 Februari 2025 | 22:47

Selengkapnya