Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Pemerintah China Hapus Data Terkait Peningkatan Jumlah Pengangguran

RABU, 16 AGUSTUS 2023 | 18:51 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pemerintah China menghapus rilis data terkait perkiraan pengangguran yang akan meningkat di kalangan kaum muda di negaranya selama tujuh bulan berturut-turut.

Langkah tersebut muncul setelah data mengenai tingkat pengangguran di kalangan usia 16-24 tahun di negara itu mengalami peningkatan hingga 21,3 persen, rekor tertinggi yang dicapai pada Juni lalu, dan diperkirakan akan terus meningkat di sepanjang tahun ini.

Seperti dimuat Telegraph India, Rabu (16/8), keputusan menghapus laporan yang telah dirilis itu diambil oleh pemerintah China, dengan dalih untuk mengumpulkan dan mengoptimalkan data.

"Pemerintah akan berhenti membuat informasi ketenagakerjaan publik untuk kaum muda dan kelompok usia lainnya. Survei yang digunakan peneliti pemerintah untuk mengumpulkan data perlu lebih ditingkatkan dan dioptimalkan," kata Jurubicara Biro Statistik Nasional, Fu Linghui.

Tingkat pengangguran yang meningkat drastis di China telah menjadi salah satu isu yang mencerminkan kekhawatiran lebih luas terhadap negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu, yang membuat Beijing menangguhkan rilis tersebut.

Peningkatan pengangguran kaum muda telah menjadi indikator keprihatinan yang lebih luas tentang ekonomi China, yang sedang berjuang dengan penurunan ekspor, kepercayaan konsumen yang rendah, dan kondisi deflasi.

Menanggapi penangguhan data tersebut, berbagai reaksi diterima oleh pemerintah China, terutama yang berasal dari platform Weibo, di mana lebih dari 140 juta tampilan diperoleh dalam beberapa jam setelah pengumuman.

Banyak orang berkomentar secara online, hingga sarkasme, mereka yakin pemerintah menangguhkan laporan tersebut untuk mencoba menyembunyikan informasi negatif. Sementara yang lain mengatakan mereka percaya masyarakat memiliki hak untuk diberitahu.

“Lebih jelasnya, data saat ini terlihat sangat buruk, jadi jangan melihatnya untuk saat ini," sindir salah satu pengguna Weibo.

Selain itu, keputusan untuk menghapus laporan yang telah dirilis secara luas disebut dapat memperburuk kekhawatiran yang diungkapkan oleh investor dan eksekutif terkait kontrol informasi pemerintah yang semakin ketat, yang dianggap semakin mempersulit untuk melakukan bisnis di China.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Pramono Anung: Jakarta Butuh Pemimpin Pekerja Keras, Bukan Tukang Tebar Pesona

Minggu, 29 September 2024 | 02:07

Jupiter Aerobatic Team Bikin Heboh Pengunjung Semarak Dirgantara 2024

Minggu, 29 September 2024 | 01:53

Pertemuan Prabowo-Megawati Bisa Menguatkan Demokrasi

Minggu, 29 September 2024 | 01:19

Kapolri Lantik Sejumlah Kapolda Sekaligus Kukuhkan 2 Jabatan

Minggu, 29 September 2024 | 00:57

Gen X, Milenial, hingga Gen Z Bikin Komunitas BRO RK Menangkan Ridwan Kamil

Minggu, 29 September 2024 | 00:39

Kecam Pembubaran Paksa Diskusi, Setara Institute: Ruang Sipil Terancam!

Minggu, 29 September 2024 | 00:17

Megawati Nonton “Si Manis Jembatan Merah" Ditemani Hasto dan Prananda

Sabtu, 28 September 2024 | 23:55

Andrew Andika Ditangkap Bersama 5 Temannya

Sabtu, 28 September 2024 | 23:35

Aksi Memukau TNI AU di Semarak Dirgantara 2024

Sabtu, 28 September 2024 | 23:19

Gara-gara Topan, Peternak di Thailand Terpaksa Bunuh 125 Buaya

Sabtu, 28 September 2024 | 23:15

Selengkapnya