Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Militer China Kembangkan Senjata Laser Berenergi Tinggi Tanpa Batas

SELASA, 15 AGUSTUS 2023 | 12:56 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

China mengklaim telah melakukan terobosan besar dalam pengembangan teknologi senjata laser.  

Para ilmuwan militer di National University of Defense Technology di Changsha, Provinsi Hunan mengatakan telah mengembangkan sistem pendingin baru yang memungkinkan laser berenergi tinggi untuk beroperasi tanpa batas tanpa penumpukan limbah panas.

Sistem pendingin baru ini benar-benar menghilangkan panas berbahaya yang dihasilkan selama pengoperasian laser berenergi tinggi. Masalahnya telah menjadi tantangan teknis utama untuk pengembangan senjata laser.


Dengan teknologi baru, senjata sekarang dapat menghasilkan sinar laser selama yang diinginkan, tanpa gangguan atau penurunan kinerja.

“Ini adalah terobosan besar dalam meningkatkan kinerja sistem laser berenergi tinggi,” kata tim yang dipimpin oleh ilmuwan senjata laser Yuan Shengfu.

Temuan ini telah diterbitkan di Acta Optica Sinica pada 4 Agustus lalu, seperti dimuat Reuters, Selasa (15/8).

“Sinar berkualitas tinggi dapat diproduksi tidak hanya pada detik pertama, tetapi juga dipertahankan tanpa batas waktu,” kata mereka.

Sistem pendingin baru menggunakan struktur canggih dan aliran gas yang dioptimalkan untuk menghilangkan panas dari dalam senjata laser, sambil meminimalkan turbulensi dan getaran serta meningkatkan kebersihan cermin.

“Sejak penemuan laser ruby ??pertama pada tahun 1960, orang-orang sangat antusias untuk beralih dari energi kinetik ke energi laser untuk proyeksi cepat energi dengan kecepatan cahaya, memimpikan sinar laser menjadi 'sinar kematian' yang dapat langsung membunuh target,” kata Yuan dan rekan-rekannya.

“Sayangnya, 60 tahun telah berlalu dan sementara berbagai jenis laser telah dikembangkan, penerapan sistem laser berenergi tinggi belum berhasil," tambah mereka.

Di dalam senjata laser, sinar berenergi tinggi dihasilkan melalui proses yang disebut emisi terstimulasi. Ini melibatkan atom atau molekul yang menarik dalam media penguatan, seperti kristal atau gas, ke keadaan energi yang lebih tinggi.

Tapi saat sinar laser melewati udara, itu memanaskan gas di jalurnya, menyebabkannya mengembang dan menciptakan aliran turbulen. Turbulensi ini dapat menyebabkan sinar menyebar dan terdistorsi, mengurangi efektivitas dan akurasinya.

Selain itu, gas yang dipanaskan dapat menyebabkan kaca spion dan lensa dalam sistem terkontaminasi, menyebabkan penurunan kinerja dan umur yang lebih pendek.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya