Berita

Mantan penasihat keamanan nasional AS John Bolton/Net

Dunia

Serangan Ukraina ke Rusia Gagal Gara-gara Lambatnya Bantuan Barat

SELASA, 15 AGUSTUS 2023 | 06:55 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Barat menjadi salah satu faktor gagalnya serangan Ukraina ke Rusia. Begitu menurut mantan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton.

Dalam op-ed untuk Wall Street Journal yang diterbitkan pada Minggu (13/8), Bolton menyesalkan lambannya bantuan militer dari negara-negara Barat sehingga membawa hasil yang mengecewakan.

"Ketidakmampuan Kyiv untuk mencapai kemajuan besar adalah hasil alami keragu-raguan AS," kata Bolton, mendesak Presiden AS Joe Biden untuk mulai bekerja keras menuju kemenangan Ukraina.


“Kegagalan ofensif Ukraina dan keberhasilan pertahanan Rusia memiliki penyebab yang sama: pasokan bantuan militer yang lambat, goyah, dan non-strategis oleh Barat,” klaim Bolton.

"Dukungan pimpinan AS untuk Kyiv semakin terhambat oleh spekulasi bahwa Moskow dapat meningkatkan konflik," katanya.

Bolton, yang bertugas di pemerintahan Trump hingga 2019, berusaha menghilangkan kekhawatiran tersebut, dengan menegaskan bahwa tidak ada bukti Rusia memiliki kemampuan militer konvensional untuk mengancam NATO atau keinginan untuk melancarkan serangan nuklir.

Rusia telah berulang kali menyatakan bahwa mereka menganut kebijakan bahwa perang nuklir tidak boleh dilakukan, dan bahwa Moskow mungkin menggunakan persenjataan atomnya hanya jika keberadaan negara itu sendiri terancam.

Mantan penasihat keamanan nasional itu juga menolak perlunya pembicaraan antara Kyiv dan Moskow, dengan alasan bahwa ini hanya akan menguntungkan Rusia. Sebaliknya, dia menyarankan agar Barat dan Washington secara radikal memperketat sanksi mereka.

Selain itu, dia meminta Washington untuk memberlakukan pembatasan langsung pada China, mengutip "dukungan besar" untuk Moskow. Sementara Beijing tetap menjadi mitra dagang utama Rusia, telah berulang kali membantah bahwa pihaknya memberikan dukungan militer kepada Moskow.

Pasukan Ukraina memulai serangan besar-besaran terhadap Rusia lebih dari dua bulan lalu, setelah diperkuat oleh ratusan tank dan kendaraan lapis baja yang dipasok Barat. Namun, menurut Kementerian Pertahanan Rusia, Kyiv sejauh ini gagal mendapatkan landasan yang signifikan dan telah kehilangan lebih dari 43.000 tentara sejak dimulainya dorongan.

Pandangan Bolton tentang alasan kesulitan Ukraina diamini oleh sejumlah pejabat Ukraina, termasuk Presiden Volodymyr Zelensky, yang menyatakan bahwa tanpa senjata jarak jauh, sulit bagi Kyiv melakukan ofensif atau  mempertahankan garis depan. .

Moskow telah berulang kali memperingatkan negara-negara Barat agar tidak mengirim bantuan militer ke Kyiv, dengan alasan bahwa dengan melakukan itu, mereka terlibat dalam "perang proksi" melawan Rusia.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya