Berita

Net

Dunia

Kuil Hindu di Kanada Kembali Jadi Sasaran Ekstremis Khalistan

SENIN, 14 AGUSTUS 2023 | 00:14 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Sebuah kuil Hindu yang berada di Kanada kembali menjadi sasaran vandalisme kelompok ekstremis pada Sabtu (12/8)malam waktu setempat, dengan tulisan yang menyerukan referendum Khalistan.

Berdasarkan laporan yang diterbitkan Australia Today yang dimuat ANI News, insiden ini terjadi di provinsi British Columbia, di mana kelompok Khalistan menempelkan poster yang menuduh India terlibat dalam pembunuhan yang terjadi pada bulan Juni.

Momen perusakan ini terekam dalam sebuah video yang viral dibagikan di media sosial oleh Australia Today, yang memperlihatkan dua pria yang mengenakan topeng menempelkan poster serta mengambil foto sebelum melarikan diri dari lokasi kejadian.

Salah satu poster yang terpasang di gerbang kuil menampilkan gambar kepala Pasukan Harimau Khalistan dan teroris yang diduga sebagai Hardeep Singh Nijjar, yang tewas pada bulan Juni lalu.

Dalam poster tersebut, kelompok ekstremis Khalistan menyerukan pihak berwenang Kanada untuk menginvestigasi keterlibatan India dalam pembunuhan kepala pasukannya.

“Kanada selidiki peran India dalam pembunuhan 18 Juni!,” tulis poster tersebut.

Serangan ini bukan yang pertama terjadi, karena kuil Hindu di Kanada beberapa kali sering menjadi sasaran ekstremis Khalistan, termasuk kerusakan kuil BAPS Swaminarayan di Windsor pada April dan perusakan Ram Mandir di Mississauga dengan tulisan anti-India pada Februari lalu.

Atas tindakan berulang tersebut, Konsulat Jenderal India di Toronto telah mengutuk keras tindakan perusakan ini dan telah meminta pihak berwenang Kanada untuk segera menyelidiki insiden yang telah memicu kekhawatiran masyarakat India di Kanada.

Khalistan sendiri merupakan merupakan gerakan politik dan separatisme yang mempromosikan kemerdekaan atau otonomi wilayah Punjab di India dengan tujuan mendirikan negara berdaulat yang disebut Khalistan, dengan menyebarkan kekerasan, teror, bom bunuh diri di India, dan meluas ke negara lain.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya