Berita

Tentara Ekuador memasuki penjara untuk mencari dalang pembunuhan calon presiden Fernando Villavicencio/Net

Dunia

Cari Pemimpin Geng Dalang Pembunuhan Capres, Tentara Ekuador Ubrak-abrik Penjara

MINGGU, 13 AGUSTUS 2023 | 09:18 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sekitar 4.000 petugas militer dan polisi Ekuador mencari pemimpin geng yang diduga menjadi dalang di balik pembunuhan calon presiden Fernando Villavicencio. Pencarian ini dilakukan di berbagai penjara di seluruh negeri.

Villavicencio ditembak mati saat meninggalkan acara kampanye di ibu kota Quito pada Rabu (9/8) pukul 18.20 waktu setempat. Presiden Guillermo Lasso kemudian menetapkan keadaan darurat selama 60 hari.

Lasso menyebut pembunuhan itu terkait dengan kejahatan terorganisir. Pasalnya Villavicencio mengeluh menerima ancaman pembunuhan dari Jose Adolfo Macias alias "Fito", pemimpin geng kriminal "Los Choneros" yang kuat.


Alhasil pada Sabtu (12/8), aparat berusaha mencari Fito. Saat fajar, pria bersenjata berat dengan kendaraan lapis baja memasuki Penjara 8 di Guayaquil di barat daya Ekuador, tempat "Fito" menjalani hukumannya.

Gambar operasi yang diterbitkan oleh Presiden Lasso di X, platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, menunjukkan seorang pria berjanggut besar sedang ditangani oleh penjaga keamanan dan pria yang sama berbaring telungkup di lantai dengan celana dalamnya bersama beberapa lusin narapidana lainnya.

Badan penjara SNAI mengkonfirmasi bahwa pria itu adalah "Fito", yang ditahan di penjara itu sejak 2011. Ia dijatuhi hukuman 34 tahun penjara karena kejahatan terorganisir, perdagangan narkoba dan pembunuhan.

Seminggu sebelum Villavicencio yang berusia 59 tahun dibunuh, dia mengatakan bahwa Fito mengancamnya.

Villavicencio mengatakan kepada program lokal bahwa seorang "utusan" dari pemimpin geng telah menghubunginya dan memberikan ancaman.

"Jika saya terus menyebutkan Los Choneros, mereka akan menghancurkan saya," kata Villavicencio.

Sejauh ini Enam orang Kolombia telah ditangkap dalam pembunuhan Villavicencio, sementara yang ketujuh tewas dalam baku tembak dengan pengawalnya.

Pihak berwenang belum mengatakan siapa yang menyewa dan membayar para pembunuh bayaran.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya