Berita

Presiden Serbia Aleksandar Vucic/Net

Dunia

Barat Tidak akan Bisa Kalahkan Rusia di Medan Perang Ukraina, Serbia Sarankan Damai

JUMAT, 11 AGUSTUS 2023 | 19:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perang antara Rusia dan Ukraina terus membara dan belum ada tanda-tanda akan segera usai. Dibantu Barat, Kyiv berusaha mengalahkan Moskow dalam pertempuran yang sudah berlangsung lebih dari setahun.

Namun, bagi Presiden Serbia Aleksandar Vucic, semua upaya Barat untuk membantu memenangkan Ukraina di medan perang, akan sia-sia. Ia menyerukan Moskow dan Kyiv untuk terlibat dalam pembicaraan damai.

"Perang gesekan sedang dilancarkan, dan dengan semua kekuatan Barat, Rusia tidak akan dikalahkan di medan perang," kata Vucic kepada Happy TV pada Kamis, seperti dikutip dari RT, Jumat (11/8).

Vucic mencatat bahwa meskipun dia tidak yakin apa yang harus diperoleh Rusia secara politik, gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina akan menjadi hasil terbaik.

“Saya melihat inisiatif datang dari beberapa negara Arab, saya berharap sesuatu akan membawa kita lebih dekat ke perdamaian,” katanya, seraya menambahkan bahwa penghentian permusuhan juga akan menjadi kepentingan Presiden AS Joe Biden yang siap untuk dipilih kembali pada 2024.

“Perekonomian akan segera berkembang; harga energi akan turun drastis. Semuanya akan jauh lebih mudah. Saya pikir dia tahu bahwa masalah utama dalam pemilu AS adalah ekonomi,” kata Vucic.

Dia juga menyatakan bahwa hal yang sama akan berlaku untuk Rusia dan Ukraina, yang menurutnya sudah kehabisan tenaga, meskipun dia mencatat bahwa Moskow bertahan di bawah sanksi Barat lebih baik dari yang diperkirakan banyak orang.

Komentar Presiden Serbia muncul setelah KTT yang diselenggarakan Saudi baru-baru ini di Jeddah yang dihadiri oleh pejabat dari sekitar 40 negara. Beberapa pendukung Barat Ukraina, seperti AS dan Inggris, dan mitra Moskow dari kelompok BRICS (Brasil, India, China, dan Afrika Selatan) hadir dalam acara tersebut, sementara Rusia tidak diundang.

Moskow berpendapat bahwa tanpa partisipasinya, setiap pembicaraan damai tidak ada gunanya.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya