Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

WHO: 39 Persen Masyarakat Sudan Diperkirakan Alami Malnutrisi dalam Enam Bulan Mendatang

JUMAT, 11 AGUSTUS 2023 | 19:00 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan serius terkait kondisi kritis yang tengah melanda Sudan. Sejak April tahun ini, Sudan terlibat dalam perang berlarut-larut antara militer negara dengan paramiliter.

Konflik tersebut telah menghambat akses ke obat-obatan, peralatan medis, pasokan listrik, air bersih, hingga makanan, yang menyebabkan tingkat kekurangan gizi di Sudan berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan.

"Tingkat gizi buruk di Sudan diperkirakan akan mencapai 39 persen dalam jangka enam bulan mendatang," kata  Direktur Regional WHO untuk Mediterania Timur, Ahmed Al-Mandhari.


Seperti dikutip English Aawsat, Jumat (11/8), sekitar 4 juta anak-anak, ibu hamil dan menyusui, dikabarkan telah menghadapi kekurangan gizi akut. Sementara, ada lebih dari 100.000 balita yang menderita gizi buruk akut dengan komplikasi medis yang membutuhkan perawatan khusus di pusat stabilisasi.

Dalam situasi tersebut, rumah sakit, ambulans, gudang medis, petugas kesehatan, dan pasien menjadi sasaran serangan di Sudan yang membuat WHO semakin menyatakan keprihatinannya.

Sejauh ini, sejak April hingga Juli 2023, organisasi tersebut telah mencatat sekitar 51 serangan yang terjadi dari konflik antara militer dengan paramiliter Rapid Support Force (RSF).

WHO telah berupaya untuk memobilisasi respons lintas batas di negara-negara tetangga untuk memberikan perawatan kesehatan, dukungan psikososial dan bantuan makanan bagi warga Sudan.

WHO juga telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan mitra lain untuk koordinasi respons kesehatan, menyediakan pasokan medis darurat untuk masyarakat yang mengalami trauma, layanan kesehatan mental dasar, dan upaya pencegahan penyakit.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya